*) JERUSALEM, JERUSALEM, ENGKAU KEMBALI MERATAP
Jerusalém, Jerusalém, engkau kembali meratap
Airmata mengalir tiada henti, terus membasahi bendera damai yang digantungkan pada dinding rumah tiap-tiap keluarga
Jerusalém, Jerusalém
Hatiku pilu, sukmaku meratap
Jerusalém, Jerusalém
Tak bisa aku tidur dengan pulas
Jerusalém, Jerusalém
Tak bisa aku tidur dengan nyenyak
--
Dili, 31 Desember 2008
*) Renungan terhadap situasi di Palestina ketika dibombardir oleh Israel baru-baru ini. Aslinya puisi ini ditulis dalam bahasa Tétum..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment