Friday, January 30, 2009

PROSA PUITIKA-1



Dalam telapak tangan-Mu aku berkuncup. Dalam telapak tangan-Mu ingin kurebahkan sukmaku yang menggigil.

Thursday, January 29, 2009

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 90

*) Sehari aku tak menulis, dan tidak terlibat dalam aktivitas perenungan puitis sebagai seorang penyair, rasanya hidup ini terasa hambar sekali. Aku merasa adanya kehampaan dan keresahan yang sangat mendalam.

*) Menjadi penyair merupakan sebuah ‘kutukan’ dan sekaligus sebuah ‘anugrah’?

Tuesday, January 27, 2009

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 89

*) Aku tak mau diborgol, aku tak mau bungkam, dan aku ingin terbang lintasi angkasa sunyata.

*)Perempuanku, kau adalah tulang igaku sendiri, bersamamu aku melihat sinar terang dunia, bersamamu aku tapaki lorong-lorong sunyi, bersamamu aku cicipi kemanisan dan kepahitan jagat.

*) Kita bertatap, kita bercermin, kita temukan siapa sebenarnya kita.

*) Bersama angin kita terbang, tinggalkan bayangan.

*) Dimana ada pertemuan, disitu ada perpisahan, demikian kata pepatah.Dalam pertemuan ada tawa ria, dalam perpisahan ada airmata.

*) Kawan adalah satu jiwa dalam dua badan, kata orang bijak. Kawan sejati adalah segala. Ia menghibur di kala duka. Ia tampil menjadi balsem, sembuhkan luka-luka.

PUISI BULANAN-30: "IMPIAN XANANA"



IMPIAN XANANA

Impian Xanana: tidak besar, pun tidak kecil
Sedang-sedang saja.
Xanana hanya ingin memegang erat sebatang obor,
dan menerangi tapak-tapak yang gelap
dari malam hingga pagi hari
--
Januari 2009

*) Xanana adalah pemimpin perlawanan Timor-Leste. Saat ini menduduki kursi sebagai Perdana Menteri. Aslinya, puisi ini ditulis dalam bahasa Tétum.

Friday, January 23, 2009

PUISI BULANAN-29 "AKULAH MUSAFIR"



*) AKULAH MUSAFIR

Aku--seorang musafir
Tak beralas kaki, tak membawa apa-apa

Aku melangkah dari kegelapan
Berjalan, menuju terang cahaya
--
Januari 2009

*) Diterjemahkan dari karya aslinya dalam bahasa Tetum.

Thursday, January 22, 2009

PUISI BULANAN-28:"TAPA DI AWAL TAHUN, PINTU RUMAHMU, GLORIA IN EXELCIS DEO"



TAPA DI AWAL TAHUN

aku menggigil
cemas menyelimuti

nafasMu hangat
semburkan aroma
aku pun lega
dan melangkah lagi
--
2007

PINTU RUMAHMU

Pintu rumahMu senantiasa lebar terbuka
Aku sajalah yang kadang malas memasukinya
dan meghirup udara disitu
--
2007

GLORIA IN EXCELCIS DEO

Kaulah Suci
Kaulah Maha

Kaulah segala:
Kaulah Alpha,
Kaulah Omega

Basuhlah luka-luka
--
2007

Tuesday, January 20, 2009

PUISI BULANAN-27: "AKU INGIN MENGEJAR IMPIANKU"



*)AKU INGIN MENGEJAR IMPIANKU

Aku ingin berlari, menuju cakrawala
Aku ingin memburu, dan menangkap impianku
--
Januari 2009

*)Aslinya ditulis dalam bahasa Tetum.

Monday, January 19, 2009

PUISI BULANAN-26: "IN MEMORIAM EL COMANDANTE "CHE"




IN MEMORIAM EL COMANDANTE “CHE”
[en sus próprios palabras]

Jangan lupa,
Sebarkan impianku

Jangan malas,
Teruskan impianku

Adios, aku pergi dulu!
--
Januari 2009

PUISI BULANAN-25: "MENGANYAM MASA DEPAN"

*) MENGANYAM MASA DEPAN

Mengibarkan bendera Luzofonia di tanah ini berarti,
kami inigin menentukan
batas laut, darat dan udara negara kami Lafaek

Kalian katakan kami orang-orang gila?
Kalian katakan kami orang-orang bodoh?

Biar, biarkanlah kami menentukan sendiri nasib kami!
Biar, biarkanlah kami menganyam sendiri masa depan kami!
--
Januari 2009

Luzofonia = Hal-hal yang berbau budaya Portugis
Lafaek = Buaya (menurut dongeng, pulau Timor merupakan transformasi dari seekor buaya)

*)Puisi ini aslinya ditulis dalam bahasa Tetum.

Thursday, January 15, 2009

PUISI BULANAN-24: "TAIS-MANE, TAIS-FETO"

*) TAIS-MANE, TAIS-FETO

Tais kita pakai
Tais kita letakkan di atas pundak
Membungkus juga roh kita

Tais-Mane, Tais-Feto: barang-barang pusaka
Melestarikan tradisi nenek-moyang

Jangan dibuang, jangan diinjak, jangan dibakar!

---
Januari 2009

Tais = Pakaian adat Timor
Tais-Mane= Pakaian adat Timor khusus untuk laki-laki
Tais-Feto = Pakaian adat Timor khusus untuk perempuan

Thursday, January 8, 2009

PUISI BULANAN-23: "ANAK-ANAK PALESTINA"

ANAK-ANAK PALESTINA

Darah segar bergenangan dimana-mana
Kegelapan erat selimuti

Mereka kembali menangis

Menjerit, meminta terang
Menjerit, bangunkan banyak orang

Mereka kehilangan hari kini
Mereka kehilangan hari esok

Siapakah yang sesungguhnya mendengarkan jeritan mereka?
Siapakah yang sesungguhnya membukakan mata?

--
Dili, Januari 2009

*) Diterjemahkan dari karya asli dalam bahasa Tétum berjudul “LABARIK SIRA PALESTINA NIAN”