Monday, March 30, 2009

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 99

*) Barang siapa dengan sengaja memotong masa lalunya, dan dibuang begitu saja, cepat atau lambat, akan mengalami krisis identitas.

*) Aku ingin terus menerus melatih diriku untuk larut dalam larutan kebijaksanaan. Itu bukanlah sebuah proses yang mudah.

Friday, March 27, 2009

PUISI BULANAN-37: "SI VIS PACEM,PARA BELUM"



*) SI VIS PACEM, PARA BELUM

Negeri Buaya ini--sebuah negeri sakral
Negeri ini milik kami

Janganlah injak kepala kami
Janganlah memborgol pikiran kami
di atas tanah datar negeri ini

Kalau mau berperang, ayo kita berperang!
Kalau mau berdamai, kami siap sedia!
--
Maret 2009

*)Ungkapan bahasa Latin yang artinya “jika mau damai, bersiaplah berperang”. Puisi ini diterjemahakan dari karya aslinya dalam bahasa Tétum.

Thursday, March 26, 2009

PROSA PUITIKA 7-



Bunda Ramelau, selamatkanlah kami! Perhatikanlah kami. Jangan biarkan kami jatuh ke dalam lumpur!

Wednesday, March 25, 2009

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 98

*) Pengalaman tanpa adanya perenungan yang mendalam terhadapnya hanyalah akan merupakan sebuah onggokan kenangan yang tak bermakna.

*) Keadilan hanya akan tampil memetik kejayaannya di kemudian hari. Entah mau atau tidak, pada mulanya keadilan akan mengalami penderitaan yang sangat parah.

*) Kita harus belajar dari sejarah. Itu harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar.

Tuesday, March 24, 2009

PROSA PUITIKA 6



Aku adalah seorang pejalan sunyi. Selalu sedia untuk menyapa siapa saja dalam perjalanan panjang ini. Selalu sedia untuk mengajak bekerja sama. Namun, kalau ajakanku ini tidak diterima, tak apa. Aku akan mundur, pelan dan pasti, dan menelusuri lagi perjalanan sunyiku.

Monday, March 23, 2009

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 97

*) Sudah pasti batin kita senantiasa tidak dalam keadaan tentram bila kita melakukan hal-hal, yang menurut ukuran etika, tidak diterima. Kita akan mengalami kemeranaan yang sangat mendalam. Tanpa sadar kita akan selalu dihakimi oleh nurani kita, dan kita merasa seakan-akan kita dibelenggu dalam sebuah penjara..

Friday, March 20, 2009

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 96

*) Tugas sastra adalah senantiasa merenungi masa lampau, masa kini dan hari esok. Tugas sastra pun semata memungut dan menyusun kembali hal-hal yang dianggap telah usang, dan menjadikannya baru. Dengan kata lain, tugas sastra juga boleh dikatakan sebagai berikut: melakukan tugas 2R (reuse & recycle).

*) Kegelapan senantiasa menanti setiap saat. Tugas kita adalah menyalakan obor kita masing-masing dan merangkul kegelapan dengan segala kepenuhan hati.

*) Apabila masing-masing keluarga Timor-Leste sudah mampu menyetel ‘instrumen-instrumen musik’nya dalam kehidupannya sesuai dengan standar yang ada, maka sudah pasti akan terciptalah sebuah orkes simfoni “ipoleksosbudhankamnas” yang memukau di bumi Lafaek ini. Jika tidak, maka bangsaku ini akan mengalami ketinggalan di segala bidang.

Tuesday, March 17, 2009

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 95

*) “Sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga”, kata pepatah. Sejauh manakah kita bisa menyembunyikan kebobrokan kita?

Saturday, March 14, 2009

PUISI BULANAN-36 : "O ULTIMO DESEJO DE UM POETA"



*) O ÚLTIMO DESEJO DE UM POETA

Aku harus mundur dari peredaran
Aku harus mundur dari lingkaran
Dan pergi menjauh

Dari jauh aku ingin terus menatap segala tingkah
dan terus bernyanyi
hingga tak sanggup lagi aku bernyanyi
--
Desember 2008-Maret 2009

*) Dalam bahasa Portugis artinya “Keinginan terakhir seorang penyair”

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 94

*) Sabar itu subur, kata orang bijak. Kita dituntut untuk sabar dalam segala gerak tingkah laku kita kalau memang kita tetap ingin menjaga keharmonisan dalam perjalanan hidup ini.

*) Kita mudah berjanji bukan? Sejauh manakah kita berkomitmen untuk menepati janji-janji yang kita ucapkan itu?

Friday, March 13, 2009

PUISI BULANAN-35: "KAMI TAK MAU DIAM"




KAMI TAK MAU DIAM

Kami tak mau diam, walaupun ada suram
Kami tak mau diam, walaupun ada muram
Kami tak mau diam, walaupun ada kelam
Kami tak mau diam, walaupun kami harus tenggelam
--
Oktober 2008

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 93

*)Apabila akar-akar sebatang pohon tidak kuat tertancap dengan tanah, bagaimana mungkin pohon tersebut dapat bertahan menghadapi terpaan angin kencang? Demikian pula dengan sebuah bangsa. Apabila sebuah bangsa tidak berpegang teguh pada akar tradisinya, bagaimana mungkin bangsa yang bersangkutan bisa bertahan menghadapi tantangan jaman?

Wednesday, March 11, 2009

PUISI BULANAN 34: " NYANYIAN ORANG KALAH"



NYANYIAN ORANG KALAH

Akulah yang dicap si perusuh
Akulah yang dicap si pengacau
Akulah yang dicap si pemberontak

Aku dimanfaatkan oleh semua orang
demi kepentingan bangsa

Aku mudah jatuh pada pelukan permainan mereka

Baiklah, aku pergi dan beristirahat dengan tenang
Dengan demikian kedamaian akan tercipta

Namun sejarah nantinya sudah pasti akan mencatat,
siapa sesungguhnya kita-kita ini
--
Pulau Dewata, Pebruari 2009