Wednesday, December 31, 2008

PUISI BULANAN-22: "JERUSALEM, JERUSALEM, ENGKAU KEMBALI MERATAP

*) JERUSALEM, JERUSALEM, ENGKAU KEMBALI MERATAP

Jerusalém, Jerusalém, engkau kembali meratap
Airmata mengalir tiada henti, terus membasahi bendera damai yang digantungkan pada dinding rumah tiap-tiap keluarga

Jerusalém, Jerusalém
Hatiku pilu, sukmaku meratap

Jerusalém, Jerusalém
Tak bisa aku tidur dengan pulas

Jerusalém, Jerusalém
Tak bisa aku tidur dengan nyenyak
--
Dili, 31 Desember 2008

*) Renungan terhadap situasi di Palestina ketika dibombardir oleh Israel baru-baru ini. Aslinya puisi ini ditulis dalam bahasa Tétum..

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 88

*) Tahun 2008 sudah hampir berakhir. Besok kita masuki tahun baru 2009. Ketika aku kembali menengok ke belakang—mengamati perjalanan hidupku selama setahun penuh, aku kembali bertanya, “apa yang telah kuperbuat?”. Rasanya semakin banyak hal yang aku lakukan demi mengisi hidup ini, semakin aku merasakan belum banyak yang aku lakukan sebagai sumbangan yang berarti bagi hidup ini.

*) Tanpa adanya kerendahan hati dalam dua kubu yang bertikai, kedamaian dan keharmonisan serta rekonsiliasi sulit untuk diperoleh. Salah satu pihak, entah mau atau tidak, harus mengalah, sehingga dengan demikian akan tercipta peluang kepada pihak yang satu lagi guna mencairkan hatinya yang beku.

*) Doa tanpa kerja keras sama saja bohong. Dan kerja keras tanpa diiringi doa, rasanya ada sesuatu yang kurang lengkap dalam perjalanan hidup kita ini.

Monday, December 29, 2008

PUISI BULANAN-21: " SUARA TUHAN, SUARA SANG GURU"

SUARA TUHAN, SUARA SANG GURU

Dengarlah Ia bicara lewat dedaunan yang berbisik
Dengarlah Ia bicara lewat jam dinding yang berdetik

Dengarlah Ia bicara lewat jantung yang berdetak
Dengarlah Ia bicara lewat sayap-sayap burung yang berkepak

Dengarlah, dengarlah Ia bicara lewat gemuruh ombak yang menderu

--

Dili, 29 Desember 2008

Wednesday, December 17, 2008

PUISI BULANAN-20: "POTRET KOTA DILI PADA MUSIM HUJAN"

POTRET KOTA *)DILI PADA MUSIM HUJAN

Guntur bergemuruh
Halilintar menyambar
Kota menjadi kaget

Hujan deras turun
Selokan jalanan tersumbat
Banjir melanda

Anak-anak muda bermain hujan-hujanan
Berkejar-kejaran
Mengusir mimpi-mimpi
--
17 Desember 2008


*) Ibukota Timor-Leste

Tuesday, December 2, 2008

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 87

*) Nenek-moyang kita laksana sebuah pohon, yang berakar di tanah datar. Kita—anak-anak, cucu-cucu, ciciit-cicitnya laksana ranting-ranting dan dahan-dahannya. Apabila akar pohon itu tidak mendapat siraman air yang secukupnya, kita tidak akan tumbuh dengan subur.

Monday, November 24, 2008

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 86

*) Seringkali aku cenderung menuduh orang lain sajalah yang melakukan kesalahan bila suatu pertikaian terjadi dimana aku pun terlibat di dalamnya. Dan susah bagiku untuk memiliki rendah hati, serta mengakui kesalahanku.

*) Musuh utama adalah diriku sendiri. Bila aku mampu menjinakkan musuh itu, maka aku tampil sebagai pemenang.

Friday, November 21, 2008

PUISI BULANAN-19: "AKU INGIN SEPERTI SEEKOR ELANG"

AKU INGIN SEPERTI SEEKOR ELANG

Aku ingin bebas, terbang tinggi, seperti seekor burung elang
Memandang dari atas
Melihat dengan pandangan luas, tembus, dengan sorot mataku yang tajam
Aku ingin hinggap di dahan sebuah pohon yang tinggi
Aku ingin terbang turun, mencari makan
Aku ingin bersenandung, aku ingin bersiul
Aku ingin terbang lagi, mengepak sayap-sayapku
Aku ingin tinggalkan bayang-bayang
--
21 Nopember 2008

*) Aslinya ditulis dalam bahasa Tetum.

Thursday, November 20, 2008

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 85

*) Aku tak ingin menyala dengan terang-benderang seperti lampu-lampu besar. Aku hanya ingin menjadi sebatang lilin kecil di kegelapan malam, terangi tapak-tapak.

*) Aku tentu akan menyesal di kemudian hari bila aku tak mempersiapkan hari esok-ku dengan baik. Hidup akan maju terus ke depan, dan tak akan pernah mundur ke belakang.

Wednesday, November 19, 2008

PUISI BULANAN-18: "HARI PARA ARWAH"

*) HARI PARA ARWAH

Lilin kita bakar
Kita panjatkan puja, kita panjatkan puji
Bunga kita taburi
Airmata haru
kembali bercucur,
basahi dinding-dinding makam

--
Nopember 2008

*) Aslinya ditulis dalam bahasa Tetum.

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 84

*) Biarkanlah jagat kita ini dihiasi “pelangi budaya” yang berwarna-warni. Kalau hanya satu "warna budaya", maka jagat kita akan kelihatan monoton dan membosankan, bukan?

Wednesday, November 12, 2008

PUISI BULANAN-17: "BELAJAR DARI ANAK-ANAK"

BELAJAR DARI ANAK-ANAK

Anak-anak adalah bulu-bulu mata kita sendiri
Anak-anak adalah daun-daun telinga kita sendiri
Anak-anak adalah usus-usus kita sendiri
Anak-anak adalah gumpalan darah kita sendiri

Anak-anak adalah saksi-saksi hidup
Mewarisi tradisi kita
Dari awal hingga akhir

Anak-anak adalah murid-murid kita
Anak-anak adalah guru-guru kita

--
2008

*)Aslinya ditulis dalama bahasa Tetum dengan judul berbahasa Indonesia seperti yang tertera di atas.

PUISI BULANAN 16: "TRAGEDI SANTA CRUZ: IN MEMORIAM"

*) TRAGEDI SANTA CRUZ: IN MEMORIAM

jerih-payah kalian
tak mampu kami hitung
jerih-payah kalian
tak mampu kami lunasi

kami hanya ingin
meneruskan ratapan kalian
kami hanya ingin
sebarkan teriakan kalian

jerih-payah kalian tidaklah sia-sia

--
12 Nopember 2008

*) Mengenang kembali tragedi pembunuhan masal, dilakukan oleh TNI di makam Santa Cruz, Dili pada tahun 12 Nopember 1991. Aslinya ditulis dalam bahasa Tetum.

Friday, November 7, 2008

PUISI BULANAN 15: "DILI, PANORAMA PAGI"

DILI, PANORAMA PAGI

turun hujan tadi subuh
air laut tenang, air laut jernih

aku kembali berkaca
pada riak-riak ombak
yang berdendang

--
7 Nopember 2008

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 83

*) Kita menjadi cacat seumur hidup karena kita seringkali jatuh pada pelukan dosa.

Thursday, November 6, 2008

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 82

*) Hati nurani kita senantiasa tampil menjadi hakim, mengahkimi kita, apabila kita melakukan sesuatu yang tidak sesuai aturan main dalam perjalanan hidup. Kita menjadi tidak tenang. Itu adalah sebuah hukuman. Tak ada tawar-menawar.

*)Kejujuran batin sangatlah mutlak diperlukan dalam kita berekpresi di atas pentas akbar. Tanpa itu, kita menjadi hampa. Kita menjadi sebuah tong yang kosong, tapi nyaring bunyinya.

PUISI BULANAN-14: "PENJARA ITU BERNAMA TIMOR-LOROSA'E"

PENJARA ITU BERNAMA TIMOR-LOROSA’E

ratusan tahun, puluhan tahun
aku diborgol
di negeriku sendiri

kini aku bebas merdeka

di atas dada tanah ini
tegak aku berdiri
tekadkan sebuah ikrar
--
Oktober-Nopember 2008

Wednesday, November 5, 2008

PUISI BULANAN-13: "SEBUAH DIALOG PADA PERTENGAHAN TAHUN"

SEBUAH DIALOG PADA PERTENGAHAN TAHUN

(Refleksi Pagi)

Tuhan, aku cuma sebatang pencil yang Engkau gerakkan untuk menulis pikiran dan isi hati-Mu,

Tuhan, aku hanya sebatang seruling yang Engkau mainkan guna menghasilkan nyanyian-nyanyian surgawi-Mu yang melodius,

Tuhan, aku semata sebuah gitar yang Engkau petik demi memadahkan bunyi-bunyi, yang membangkitkan ruh-ruh yang lagi tidur pulas,

Tuhan, aku sekedar sebuah piano yang Engkau mainkan tuts-tutsnya, dan aku mendendangkan lentingan nada-nada yang melengking di malam yang sunyi dan senyap,

Tuhan, singkat kata,
ijikanlah aku untuk meminjam kata-kata Santu Fransiskus Asisi,

“Jadikanlah aku sebuah instrumen perdamaian”

di tengah-tengah jagat-raya
yang maha luas ini.

Tuhan, aku ingin setia,
dan patuh senantiasa terhadap segala kehendak-Mu
di bumi dan di surga.
Amin.

---
24 Juni 2008

PUISI BULANAN 12- "MANATUTO, EPISODE PAGI"

*) MANATUTO, EPISODE PAGI

pagi menampakan kesuburannya, pagi menampakan kehijauannya
dengan embun semalaman
yang melekat pada daun-daun padi

kakiku basah, kena air sawah, yang mengalir tiada henti
telingaku menguping burung-burung pipit, tebarkan madah-madah

aku melangkah, dan berdiri di atas pematang
panjatkan puji, panjatkan doa, guna memperoleh bernasnya bulir-bulir padi

--
5 Nopember 2008

*) Manatuto adalah sebuah kabupaten di Timor-Leste, tempat kelahiran ayahku, dan tempat aku habiskan masa kecilku pada tahun 1970-an sampai 1980-an. Puisi ini aslinya ditulis dalam bahasa Tetun dengan judul, “Manatuto, Epizódiu Dadeer”.

Tuesday, November 4, 2008

PUISI BULANAN-11- "LAUT TEMPAT AKU MENGADUH"

LAUT TEMPAT AKU MENGADUH

Lautlah tempat aku mengaduh: semburkan 1001 tanya
Lautlah tempat aku temukan balsem kesembuhan
bagi luka-luka batinku yang menganga
--
Nopember 2008

PUISI BULANAN-10: "DILI, PANORAMA MALAM"

*)DILI, PANORAMA MALAM

kerlap-kerlip
lampu-lampu kota

pecahan ombak
mencium bibir pantai

kendaraan
lalu lalang

semilir angin

langit berbulan-bintang

segala
laksana orkes simfoni

--
Nopember 2008

*)Ibukota Timor-Leste

Monday, October 27, 2008

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 81

*) Memilih menjadi penyair, aku harus siap untuk menapaki lorong-lorong sunyi.

PUISI BULANAN 9- "MEDITASI SENJA"


MEDITASI SENJA


aku kembali bertanya pada laut yang berdebur
aku kembali bertanya pada angin yang mendesir
aku kembali bertanya pada langit yang berasir,

"siapakah aku sesungguhnya? "

Dili, Oktober 2008

Tuesday, October 14, 2008

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 80

*) Kita butuh kesendirian. Itu merupakan sebuah keharusan. Biasanya dalam kesendirianlah keputusan-keputusan terbaik diambil.

Wednesday, October 1, 2008

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 79

*) Apabila kita tak memiliki jiwa besar, pikiran yang luas, susah sekali bagi kita untuk memaafkan sesama kita ketika mereka jatuh ke dalam pelukan dosa.

Monday, September 29, 2008

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 78

*) Dunia yang kita huni ini telah penuh dengan kebobrokan. Lebih baik kita jangan memperparah keadaan dunia yang demikian itu dengan kebodohan, ketololan dan kekonyolan kita sendiri.

Friday, September 26, 2008

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 77

*) Kesehatan kita, baik itu fisik dan mental, merupakan barang berharga bagi kita selagi kita menapaki lorong kehidupan ini. Kalau kita tidak merawat hati, pikiran, jiwa dan badan kita dengan baik, kitalah yang akan kehilangan segala-galanya.

*) Kebenaran tidak tanggung-tanggung. Betapapun lihainya kita mencoba menutupi-nutupi sebuah kebenaran, suatu ketika akan terkuak jua. Kebenaran laksana gunung api, yang bisa meledak setiap saat.

***

Thursday, September 25, 2008

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 76

*) Keseimbangan dalam segala hal itu merupakan sebuah keharusan. Rupanya ini sudah menjadi hukum alam. Barangsiapa mencoba menantang hukum alam ini, dia akan tergilas dengan sendirinya.

*) Apalah artinya hidup ini, jika kita telah kehilangan harapan?

Wednesday, September 24, 2008

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 75


[Kembali aku hadir dalam edisi blog hari ini..Aku baru saja menemukan cara baru untuk mengakses blog-blogku sementara berada di kantor. Selama ini susah sekali untuk melakukannya...Hal ini terlaksana berkata bantuan kawan sekantor, Ildefonso...Sialan!!]

*) Bekerja sama menghasilkan sebuah kesuksesan yang menyenangkan dalam sebuah hal. Yang penting bagaimana kita melibatkan diri dalam sebuah kerja sama.

*) Kehidupan menuntut adanya sebuah totalitas. Dengan demikian kita akan merasakan hakekat kehidupan itu sendiri. Kita harus siap mengecap pahit getirnya kehidupan, dan jangan cuma mau mengecap manisnya saja..

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 74

[Roda kehidupan terus berputar. Aku mengikuti irama roda itu dengan segala kekuatan dan semangat yang kumiliki...]

*) Perdamaian mustahil akan tercipta di muka bumi ini apabila masing-masing individu tidak terus menghidupkan nyala kedamaian dalam hati sanubarinya.

*) Bercerminlah selalu. Dengan demikan kau akan mengetahui siapa sebenarnya dirimu!

*) Tertawalah hari ini sepuas-puasnya. Tapi ingat, jangan lupa untuk menyimpan tawamu untuk hari esok juga.

Sunday, September 7, 2008

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 73

[Kini bulan September. Aku masih terus telusuri lorong gelap. Selama bulan Agustus, aku betul-betul larut dalam keresahan.. Motivasi untuk melakukan berbagai macam kegiatan lenyap, entah kemana…Dengan demikian, aku terpaksa hilang dari peradaran.. Dan catatan perjalanan ini pun mengalami stagnasi..]

*) Kita, dengan gampangnya, membohongi orang lain. Dengan seribu macam dalih kita bisa melakukan hal itu. Tapi kita tak bisa melakukan hal itu kepada diri kita sendiri dan kepada Tuhan. Dalam konteks kepercayaan orang Timor, hal itu berkaitan erat dengan arwah dan roh rumah adat. Kepada kedua unsur terakhir ini, sang aku tak bisa seenaknya berdusta.

Wednesday, July 23, 2008

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 72

*) Sang Kahlik bersabda, "Akulah Tuhanmu. Akulah penciptamu." Sanggupkah kita tunduk, dan bersujud sembah?

*) Salam damai aku tawarkan/tanpa prasyarat/Masih saja kau menghindar/Masih saja kau mengelak/ Sampai kapan aku harus menunggu?//

***

Monday, July 14, 2008

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 71

13-7-2008

[Masih berada kini di tanah Jawa. Aku terus bertapa—larut dalam permenungan..]

*) Di tengah-tengah berkecamuknya ketegangan dan prahara, kita dituntut untuk senantiasa memiliki kebesaran jiwa. Sikap semacam ini akan membawa kita betul-betul masuk dalam relung-relung hati kita demi melakukan mawas diri. Mengalah bukan berarti kalah, ingat itu!

*) Aku kau dorong ke tembok. Naluriku mengatakan bahwa aku harus mempertahankan diri. Lalu kau bilang aku seorang pengacau?

*) Akuilah secara jujur segala kesalahanmu. Itu sikap yang kesatria.

*) Kita jatuh, dan jatuh lagi..Kita dituntut untuk bangkit, dan berjalan lagi..Perjalanan masih panjang..

Friday, July 11, 2008

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 70

[Kini aku di Jakarta. Datang dari Dili tanggal 8 Juli. Datang sebagai seorang 'pelancong budaya'.Terakhir kali aku ke Jakarta yakni pada tahun 1987. Jakarta masih tetap seperti dulu. Lalu lintasnya terus-menerus macet. Menginap di rumah kawan, Nelden asal Sumba....

Sebulan aku tak aktif di cyberspace karena kesibukan kerjaku di kantor dan kesibukan lain yang sangat menyita waktuku.]

*) Bahasa kasih melewati tapal batas; bahasa kasih adalah sebuah pemberontakan terhadap 'status quo'. Berbicara bahasa kasih, tak perlu adanya para penerjemah.

*) Hati-hati. Berhati-hatilah, aku katakan, kawan! Waspadalah selalu. Banyak serigala berkeliaran di tengah jalan. Banyak serigala berbulu domba.

*) Menjadi 'the warrior of the light" dibutuhkan sebuah ketahanan mental yang tangguh. Tantangan selalu saja menghadang dalam gerak langkah seorang "warrior of the light".

***

Wednesday, June 11, 2008

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 69

[Jumpa lagi, setelah sekian lama aku absen dari dunia cyber...Di Darwin kini, berlibur. Sejak tanggal 6-6 aku kesini. Nanti aku balik lagi ke tanah air, TL..]

*) Kalau anda mau makan mangga, jangan bermimpi dan menanamnya tadi malam, dan mengharapkan untuk memetik buahnya hari ini.

*) Anak-anak adalah manusia mungil yang lucu, dan kadangkala menjengkelkan karena tingkahnya yang aneh, dan cengeng. Tataplah gerak tingkahnya dengan seksama. Di balik gerak-gerak itu kita temukan mutiara bijak.

***

Sunday, April 27, 2008

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 68

*) Seorang sasrtrawan/sastrawati hanya ingin membangun kesadaran kita. Ia hanya membangunkan kita dari tidur kita yang pulas dengan mengatakan, “ayo bangun, mata hari telah meninggi, nikmatilah hidangan teh atau kopi yang telah aku sediakan.”

*) Penyair adalah manusia pinggiran yang senantiasa gelisah.

*) Penyair (baca: seniman) adalah manusia “terkutuk” karena ia dituntut untuk menghidupi radar kesadarannya selama duapuluh empat jam.

*)Fungsi puisi ibarat hidangan ringan yang disuguhi kepada para tamu sebelum mereka nantinya menikmati hidangan utama.

Thursday, April 10, 2008

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 67

*) Tuhan, mengapa akulah yang selalu saja Engkau pilih untuk menjadi jurubicara jaman?

**

Friday, April 4, 2008

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 66

*) Kembalilah ke alam! Bergurulah padanya. Dari alam kita akan peroleh kearifan yang memukau.

***

Thursday, April 3, 2008

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 65

[Selama bulan Maret aku terpaksa ' banyak menghilang dari peredaran cyberspace', dengan demikian aku tak nonggol..Kesibukan kerja di kantor, dan kehidupan keluarga cukup menyita waktuku...]

*) Air mata ibu yang mengalir di pipi, hanya karena tingkah-laku kita,anak-anaknya yang tidak menyenangkan merupakan sebuah peringatan besar bahwa kita sedang berhutang. Suatu ketika, entah mau atau tidak, kita harus melunasi hutang tersebut.

*) Kedamaian tidak akan tercipta apabila dua insan iyag terlibat dalam sebuah pertikaian saling terus mengotot, dan tidak mau merendah..

*) Tuhan serta ayah-bunda kita bermain peranan yang sangat penting dalam mengantarkan kita ke dunia fana ini. Akan celakalah kita kalau kita tak mengubris kata-kata mereka.

***

Saturday, February 16, 2008

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 64

*) Dunia yang kita huni selalu saja mengulangi pertikaian dan pertumpahan darah. Kita kewalahan. Kita resah. Kita larut dalam lautan penuh tanya. Kapan semua lingkaran setan ini berakhir?

Friday, February 15, 2008

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 63

*) Penyair: penyimpul realitas kehidupan. Ia seorang "soliter" yang "solider".

*) Luka bangsa kambuh/luka bangsa semakin bernanah/ luka bangsa semakin parah//

PUISI BULANAN 8: "REQUIEM ANAK......"

REQUIEM ANAK BANGSA
benih permusuhan cukup lama tertanam/anak-anak bangsa saling menikam/anak-anak bangsa saling berhantam/gumpalan darah segar pun kembali bercecer/butir-butir air mata haru pun kembali bercucur//
--
13-2-2008

Friday, February 8, 2008

PUISI BULANAN 7: "SUARA......"

SUARA GHANDI
aku tega kau tusuk/ aku tega kau hantam/ aku pilih diam/aku tolak balas dendam/
--
Januari 2008

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 62

*) Menulis karya kreatif merupakan salah satu upaya untuk mengingat kembali apa yang (barangkali) telah kita lupakan, bukan?

*) Manusia selalu saja larut dalam "menyudah. menyedang dan meng-akan." Dia membutuhkan pengambilan jarak demi mengkritisi segala sepak terjangnya dalam kehidupan ini.

***

Saturday, February 2, 2008

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 61

*) Tugas penyair adalah memulung kata-kata.

*) Seorang intelektual--mengajak kita untuk larut selalu dalam keindahan berimajinasi.

*) Yesus--pemberontak, Sang Revolusioner/Revolusi Kasih, itulah aksi/Tak berkesudahan, sepanjang jaman, itulah pinta//

***

Saturday, January 26, 2008

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 60

*) Kita butuh olah raga dan jiwa. Kita butuh stamina. Perjalanan masih panjang.

*) Semuanya diam/ Semuanya senyap/Kita mendengar Yang Maha berbicara/Kita mendengar Yang Maha putuskan persoalan/ Kita mendengar Yang Maha mengambil keputusan//

*) Ketika aku diam, kau mengira aku bodoh/ Ketika aku jinak, kau menginjak kepalaku/Ketika aku membela diri, kau katakan aku lupa diri? Give me a fucking break!//

*) Masih setiakah kau menjalani hidupmu sebagai seorang musafir? Masih setiakah kau mendengar teriakan nurani?

Wednesday, January 23, 2008

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 59

*) Kata-kata lebih tajam daripada ujung mata pedang. Kata-kata dapat menciptakan luka. Hendaknya kita berhati-hati dalam bagaimana dan kapan kita mengungkapkannya.

Tuesday, January 22, 2008

PUISI BULANAN 6- "PANORAMA.....

PANORAMA SENJA
kubur-kubur tanpa nama/suara serak seekor burung gagak/belaian angin laut/semakin membalut duka/yang tak terurai//
--
Januari 2008

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 58

*) Segalanya akan berakhir/Tak ada yang abadi/ Kita laksana embun/yang siap diteguk habis oleh mulut terik sang surya//

Thursday, January 17, 2008

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 57

*) Kehidupan merupakan sebuah perjalanan panjang yang kita jalani. Dalam perjalanan ini, banyak hal yang kita temui, banyak hal yang kita telusuri. Berkaitan dengan hal ini, ada baiknya kita merenungi lagi kata-kata penyair Inggris, T.S. Eliot yang mengatakan bahwa, "We shall not cease from exploration/And the end of all our exploring/will be to arrive where we started/And know the place for the first time//"

Tuesday, January 15, 2008

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 56

*) Mawas dirilah selalu! Itu sudah merupakan sebuah keharusan bagi tiap individu yang ingin betul-betul terjun dalam kancah kehidupan yang penuh tantangan ini.

*) Kebesaran Ilahi tak mampu kita ukur dengan kekuatan otak kita sebagai manusia yang memiliki serba keterbatasan. Pengakuan kita yang tulus akan keterbatasan ini membuat kita menjadi orang yang bijak.

*) Proses daur ulang terjadi dalam segala lapisan kehidupan kita. Sebuah fenomena yang menarik untuk direnungkan setiap saat.

Thursday, January 3, 2008

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 55

*) Tahun baru! Semangat baru! Visi baru! Semoga kita setia jalani jalan hidup yang penuh zigzag pada tahun 2008 [sms yang kukirim pada kawan-kawan menjelang tahun baru 2008, dan sesudahnya]