Thursday, December 6, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 54
*) Kehidupan itu kejam, kata kawanku Herry, seorang keturunan Tionghoa suatu ketika pada tahun 1991. Maka dari itu, katanya, kita harus siap-siap selalu untuk menghadapinya. Aku banyak belajar dari dia soal filsafat Cina.
Wednesday, November 21, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 53
*) Alkitab//mata air/ telaga bening/Kita yang haus/ Kita yang lapar/mereguk airnya/membasuh luka/ dan ziarah singkat kita teruskan//
Tuesday, October 30, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 52
*) Menulislah apa yang kau ketahui, dan hal-hal kecil dalam hidup yang seringkali dipandang dengan sebelah mata oleh kebanyakan orang.
Thursday, October 25, 2007
PUISI BULANAN-5 --BIARLAH AKU ....
BIARLAH AKU JADI DEBU, DIINJAK OLEH TELAPAK KAKIMU
Aku kotor/aku najis, ya Tuhan!/
Di hadapanMu/ aku tak punya lagi makna/
Bakarlah aku jadi hangus/dengan lidah api suciMu/
Dan biarlah aku jadi debu, diinjak oleh telapak kakiMu//
--
23 Oktober 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 51
*) Hidup merupakan sebuah perjuangan. Kita dituntut untuk tampil menjadi pejuang dalam menghadapi segala tantangannya.
*) Kita tercekik murung kadang kala. Laksana seekor burung: mata lepas, badan terkurung. Serasa budi, serasa karsa, serasa rasa tersumbat, dan tidak ada lagi saluran. Hidup akhirnya serasa hampir redup. Dan serasa pula hampir padam.
*) Apalah arti hidup ini kalau kita jatuh ke dalam lembah dosa, dan akhirnya kita tidak mendapat sodoran uluran ampunan lagi dari Yang Maha Kuasa?
*) Kita tercekik murung kadang kala. Laksana seekor burung: mata lepas, badan terkurung. Serasa budi, serasa karsa, serasa rasa tersumbat, dan tidak ada lagi saluran. Hidup akhirnya serasa hampir redup. Dan serasa pula hampir padam.
*) Apalah arti hidup ini kalau kita jatuh ke dalam lembah dosa, dan akhirnya kita tidak mendapat sodoran uluran ampunan lagi dari Yang Maha Kuasa?
Wednesday, September 26, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 50
*) Tataplah aku dengan kacamata nurani. Maka engkau akan mengetahui siapa aku sebenarnya.
*) Janganlah takut, janganlah gentar hadapi kebenaran. Tunduklah pada azas kerendahan hati.
*) Kebenaran yang terbungkus rapi di masa lalu dan kini akan selalu menghantui kita.
*) Manusia pada dasarnya mengharapkan sesamanya tampil dengan kesempurnaan mutlak. Mereka, karena begitu fanatiknya terhadap nilai-nilai luhur, tidak akan toleran pada celaan hidup.
*) Janganlah takut, janganlah gentar hadapi kebenaran. Tunduklah pada azas kerendahan hati.
*) Kebenaran yang terbungkus rapi di masa lalu dan kini akan selalu menghantui kita.
*) Manusia pada dasarnya mengharapkan sesamanya tampil dengan kesempurnaan mutlak. Mereka, karena begitu fanatiknya terhadap nilai-nilai luhur, tidak akan toleran pada celaan hidup.
Monday, September 24, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 49
*) Kerja kreatif membutuhkan totalitas diri. Sama halnya dengan jenis kerja lainnya yang kita geluti dalam kehidupan.
*) Anda mau menjadi mediator? Siaplah untuk dikritik habis-habisan dari segala penjuru...Kita selalu saja dinilai berat sebelah. Pada hal yang kita tegakkan nilai-nilai usaha untuk merangkul kedua belah pihak yang bertikai.
*) Anda mau menjadi mediator? Siaplah untuk dikritik habis-habisan dari segala penjuru...Kita selalu saja dinilai berat sebelah. Pada hal yang kita tegakkan nilai-nilai usaha untuk merangkul kedua belah pihak yang bertikai.
Saturday, September 22, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 48
*) Tolong, jangan lagi kita membodohi rakyat negeri ini dengan slogan-slogan nasionalisme. Itu hanya akan menjadi bumerang bagi kita.
Monday, September 17, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 47
****
Kita butuh diam
Diam adalah emas
Diam itu bijak
Kita butuh mundur
Kita butuh mengalah
---
*) Penyair: manusia gelisah, sepanjang waktu..
*) Inspirasi [seni] berasal dari sumber yang satu. Ia pantulkan pada sebuah cermin, kemudian cermin tersebut pancarkan sinar itu pada cermin yang lain, dan seterusnya begitu..
*) Pendidikan: usaha kunci demi pelestarian peradaban. Pendidikan menciptakan manusia pemikir. Berpikir yang ideal adalah berpikir dengan akal dan hati.
*) Jadilah pengikut setia seorang guru rohani, tapi jangalah secara buta.
*) Krisis politik-militer tahun lalu di TL menurutku adalah sebuah "blessing in disguise". Semoga menjadi sebuah katarsis. Semoga pula kami anak-anak TL tak jatuh terpelanting lagi dengan ketololan yang sama di masa mendatang. (Bincang-bincang dengan Prog. A.Soares, seorang Guru Besar asal Portugal yang kini mengajar di Queen's University, Belfast, Irlandia Utara)
Wednesday, September 12, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 46
*) Antara harapan dan kenyataan kadang terbentang jurang pemisah yang sangat mendalam. Dan kita menjadi resah. Kita menjadi gelisah. Kita menjadi.....
Tuesday, September 11, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 45
*) Rahasia kehidupan iman kita terletak pada kehadiran kebenaran yang selalu saja tampil dengan gayanya yang serba paradoksal.
*) Kehidupan itu aneh. Dalam mayoritas yang menganut Katolik, ada ketololan, kekonyolan yang serba anti-Katolik. Aku jadi bengong. Hera, Metinaro!
*) Kehidupan itu aneh. Dalam mayoritas yang menganut Katolik, ada ketololan, kekonyolan yang serba anti-Katolik. Aku jadi bengong. Hera, Metinaro!
****
Wednesday, September 5, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 44
*) Bahasa kasih adalah bahasa diam. Bahasa tahan uji.
*) Bertindaklah sederhana mungkin, tapi menghanyutkan.
*) Bertindaklah sederhana mungkin, tapi menghanyutkan.
Friday, August 31, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 43
*) Penulis juga tak mau kalah dengan lain dalam kancah politik. Ia pun tergerak untuk berpolitik. Politiknya adalah: politik hati nurani.
*) Sejarah adalah seorang guru yang bijak. Sayang, kita tidak mengubris kata-katanya yang bijak. Makannya, kita selalu saja terantuk dalam perjalanan kita ayng panjang ini.
*) Jangan coba-coba menantang sang guru yang telah menyatu dengan alam.
*) Kekentalan renungan yang padat dan berisi senantiasa memiliki semangat untuk membuat kita kadang larut dalam cucuran air mata haru.
*) Sejarah adalah seorang guru yang bijak. Sayang, kita tidak mengubris kata-katanya yang bijak. Makannya, kita selalu saja terantuk dalam perjalanan kita ayng panjang ini.
*) Jangan coba-coba menantang sang guru yang telah menyatu dengan alam.
*) Kekentalan renungan yang padat dan berisi senantiasa memiliki semangat untuk membuat kita kadang larut dalam cucuran air mata haru.
Wednesday, August 22, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 42
*)Pada mulanya adalah sabda. Dan sabda selalu saja bernuansa.
*) Kita harus berani mengakui kesalahan. Itu sebuah sikap kesatria.
*) Tidak usah keras kepala. Yang moderat sajalah!
*) Melakukan keselahan terus menerus itu adalah sebuah ketololan ,kekonyolan dan kegoblokan. Tapi anehnya, kebijaksanaan yang datang dari pengalaman hidup itu justru penuh dengan ketololan, kekonyolan dan kegoblokan.
*) Sang guru hendaknya selalu menyimpan satu atau dua rahasia sebagai strateginya guna berlaga dalam medan kehidupan yang kompleks ini.
*) Kita harus berani mengakui kesalahan. Itu sebuah sikap kesatria.
*) Tidak usah keras kepala. Yang moderat sajalah!
*) Melakukan keselahan terus menerus itu adalah sebuah ketololan ,kekonyolan dan kegoblokan. Tapi anehnya, kebijaksanaan yang datang dari pengalaman hidup itu justru penuh dengan ketololan, kekonyolan dan kegoblokan.
*) Sang guru hendaknya selalu menyimpan satu atau dua rahasia sebagai strateginya guna berlaga dalam medan kehidupan yang kompleks ini.
***
Tuesday, August 14, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 41
*) Penyair TL, apa sumbanganmu dalam proses pembangunan bangsa kita yang tercinta ini?
*) Kepemimpinan sangat dibutuhkan dalam segala aspek kehidupan. Kepemimpinan adalah pemandu, yang mengarahkan kemana kita akan menyeret langkah kita. Kepemimpinan adalah "mata-dalan"....
*) Kepemimpinan sangat dibutuhkan dalam segala aspek kehidupan. Kepemimpinan adalah pemandu, yang mengarahkan kemana kita akan menyeret langkah kita. Kepemimpinan adalah "mata-dalan"....
Wednesday, August 8, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 40
*) Sastra mengandung nilai karifan kehidupan. Dalam melahirkan karya sastra, seorang penulis betul-betul larut dalam kekentalan renungan. Pahit getirnya kehidupan betul-betul ia selami.
*)Aku tak mau dibelenggu oleh siapa pun. Aku ingin bebas; bebas yang bertanggung jawab.
*)Aku tak mau dibelenggu oleh siapa pun. Aku ingin bebas; bebas yang bertanggung jawab.
Sunday, August 5, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 39
*) Pentingnya kita mempelajari sejarah. Itu merupakan sebuah tindakan mulia guna menelaah kearifan masa lalu yang terpendam.
*) Kata-kata punya sayap. Senantiasa memberontak untuk dikunkung. Kata-kata ingin terbang, bebas melintasi jagat.
*) Dalam doa hendaknya kita tidak usah macam-macam memohon ini dan itu. Lebih baik kita berkata saja seperti apa yang dikatakan Sang Guru Yesus, "Aku akan meminum lewat cawan ini, kalau memang itu kehendakMu...."
*) Kata-kata punya sayap. Senantiasa memberontak untuk dikunkung. Kata-kata ingin terbang, bebas melintasi jagat.
*) Dalam doa hendaknya kita tidak usah macam-macam memohon ini dan itu. Lebih baik kita berkata saja seperti apa yang dikatakan Sang Guru Yesus, "Aku akan meminum lewat cawan ini, kalau memang itu kehendakMu...."
Saturday, August 4, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 38
*) Kunci sukses dalam kehidupan terletak pada bagaimana kita melakukan manajemen yang rapi dalam setipa gerak tingkah-laku kita.
*) Diplomasi itu sebuah seni pergaulan yang kelihatannya seolah-olah seperti "kita menjilati pantat orang lain". Tapi sebetulnya bukan begitu. Diplomasi serasi sekali dengan pemeo yang berbunyi, " mengalah bukan berarti kalah, tapi itu sebuah strategi untuk memenangkan sebuah pertarungan".
*) Seniman adalah manusia pinggiran yang mencoba tampil di tengah-tengah untuk menjembatani antara pihak atas dan yang bawah. Panggilan sejatinya adalah menyuarakan ' suara kawan yang tak bersuara' . Kalau hal itu ia tidak menjalaninya dengan kesungguhan hati, maka aku pikir lebih baik ia keluar dari pentas kesenimanan.
*) Pertarungan antara yang jahat dan yang baik senantiasa terjadi di kala bumi masih berputar. Yang jahat tampil dengan gayanya: " serigala berbulu domba", tapi yang baik selalu saja tampil dengan gayanya: " licik seperti ular dan tulus seperti merpati". Pada akhir pertarungan, yang baik selalu menang sebagaimana kita ketahui bersama. Itu bukanlah hal yang baru dalam kehidupan kita..
*) Diplomasi itu sebuah seni pergaulan yang kelihatannya seolah-olah seperti "kita menjilati pantat orang lain". Tapi sebetulnya bukan begitu. Diplomasi serasi sekali dengan pemeo yang berbunyi, " mengalah bukan berarti kalah, tapi itu sebuah strategi untuk memenangkan sebuah pertarungan".
*) Seniman adalah manusia pinggiran yang mencoba tampil di tengah-tengah untuk menjembatani antara pihak atas dan yang bawah. Panggilan sejatinya adalah menyuarakan ' suara kawan yang tak bersuara' . Kalau hal itu ia tidak menjalaninya dengan kesungguhan hati, maka aku pikir lebih baik ia keluar dari pentas kesenimanan.
*) Pertarungan antara yang jahat dan yang baik senantiasa terjadi di kala bumi masih berputar. Yang jahat tampil dengan gayanya: " serigala berbulu domba", tapi yang baik selalu saja tampil dengan gayanya: " licik seperti ular dan tulus seperti merpati". Pada akhir pertarungan, yang baik selalu menang sebagaimana kita ketahui bersama. Itu bukanlah hal yang baru dalam kehidupan kita..
Wednesday, July 25, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 37
*) Kemarahan adalah gunung api.Ia membludak setiap saat.Kita harus pandai-pandai menyalurkannya. Kalau tidak, bisa berabe...
*) Aku ingin sekali tiap saat tampil menjadi jembatan pendamai antara dua pihak yang bertikai, tapi tanpa sadar aku pun kadang terperangkap dalam pertikaian itu, sehingga aku malah memihak salah satu belah pihak...
*) Penyair berumur pendek, dan puisi berumur panjang..Camkanlah itu dalam benakmu, kawan!
*) Aku ingin sekali tiap saat tampil menjadi jembatan pendamai antara dua pihak yang bertikai, tapi tanpa sadar aku pun kadang terperangkap dalam pertikaian itu, sehingga aku malah memihak salah satu belah pihak...
*) Penyair berumur pendek, dan puisi berumur panjang..Camkanlah itu dalam benakmu, kawan!
Tuesday, July 24, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 36
*) Ingat, semakin anda menjadi besar, selalu saja ada orang yang tidak suka terhadap dirimu. Kebencian mereka terhadapmu menunjukkan kekerdilan jiwa yang mereka miliki,tanpa mereka sendiri menyadarinya.
*) Kehidupan kejiwaan kaum borjouis sangat menarik untuk diamati. Mereka merasa terancam jika ada kaum kelas bawah lebih menonjol dari pada diri mereka dalam segala gerak laku kehidupan.
*)Orang yang dulunya rendah hati, dan sekarang tiba-tiba saja menjadi sombong, perlu kita selidiki baik-baik mengapa begitu. Itu merupakan semata-mata sebuah mekanisme pertahanan diri? Sebuah kompensasi yang tidak sehat?
*) Kehidupan kejiwaan kaum borjouis sangat menarik untuk diamati. Mereka merasa terancam jika ada kaum kelas bawah lebih menonjol dari pada diri mereka dalam segala gerak laku kehidupan.
*)Orang yang dulunya rendah hati, dan sekarang tiba-tiba saja menjadi sombong, perlu kita selidiki baik-baik mengapa begitu. Itu merupakan semata-mata sebuah mekanisme pertahanan diri? Sebuah kompensasi yang tidak sehat?
Thursday, July 12, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 35
*) Engkau bermimipi untuk mengubah dunia sekililingmu? Pertama-tama, engkau harus berani memulai merubah dirimu sendiri. Ingat teori "ripple effect".
*) Ingat kata-kata Maun Felizberto Amaral: "Sederhana dalam penampilan, dan cemerlang dalam berpikir.."
*) Kahlil Gibran pernah berkata bahwa penyair adalah raja tanpa mahkota. Dan aku berkata, penyair adalah sarjana tanpa ijasah.
*) Berusahalah fokus kalau anda mau berhasil dalam kehidupan.
*) Ingat kata-kata Maun Felizberto Amaral: "Sederhana dalam penampilan, dan cemerlang dalam berpikir.."
*) Kahlil Gibran pernah berkata bahwa penyair adalah raja tanpa mahkota. Dan aku berkata, penyair adalah sarjana tanpa ijasah.
*) Berusahalah fokus kalau anda mau berhasil dalam kehidupan.
Monday, July 9, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 34
*) Seorang laki-laki dan seorang perempuan yang bersiap-siap masuk dalam kehidupan rumah tangga, sudah pasti akan memikul tanggungjawab berat. Mereka laksana jembatan yang menghubungkan dua keluarga besar. Harapan kita agar jembatan itu tetap dijaga, menjadi kokoh di masa-masa mendatang..Dengan demikian kedua keluarga besar dengan leluasa akan berjalan kesana kemari, melewati jembatan yang bersangkutan.
Friday, July 6, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 33
*)Gregetan masa kini selalu saja mendorong adanya usaha untuk mencuatkan endapan-endapan rahasia masa lalu ke permukaan publik. Ya, kebenaran selalu saja mencari celah untuk tampil ke permukaan untuk menampilkan gerak tingkahnya...Kita mesti "matan moris, neon nain" terhadap hal ini.
*) Janganlah kita menjadi seperti kata orang Timor; " ema ne'ebe han tiha ema nia bikan, hafoin tiha tee tan fali iha ema nia bikan laran".
*) Seniman (baca: penyair) mengemban tugas profetik. Dia adalah seorang visioner. Dia adalah jembatan antara yang tak terlihat dan yang terlihat.
*) Janganlah kita menjadi seperti kata orang Timor; " ema ne'ebe han tiha ema nia bikan, hafoin tiha tee tan fali iha ema nia bikan laran".
*) Seniman (baca: penyair) mengemban tugas profetik. Dia adalah seorang visioner. Dia adalah jembatan antara yang tak terlihat dan yang terlihat.
Monday, July 2, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 32
*) Tugas seniman, tak lain dan tak bukan, adalah menyimpulkan panorama realitas kehidupan dalam karya-karyanya.
*)Perang antara "yang baik" dan "yang buruk" akan senantiasa berlangsung selagi bumi masih berputar. Yang buruk pada awalnya jaya, tapi akhirnya mengalami kekalahan yang telak.
*)Perang antara "yang baik" dan "yang buruk" akan senantiasa berlangsung selagi bumi masih berputar. Yang buruk pada awalnya jaya, tapi akhirnya mengalami kekalahan yang telak.
Wednesday, June 27, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 31
*) Disiplin! Disiplin! Disiplin-diri adalah harga mati kalau kita mau sukses dan maju dalam hidup kita inia yang penuh dengan hitam dan putih...
*) Tugas seniman hanyalah semata mengingatkan sesamanya bahwa keindahan kehidupan laksana pelangi. Keindahan pelangi itu justru terletak pada warna-warni ceria yang ditawarkan kepada kita di musim hujan....
*) Tugas seniman hanyalah semata mengingatkan sesamanya bahwa keindahan kehidupan laksana pelangi. Keindahan pelangi itu justru terletak pada warna-warni ceria yang ditawarkan kepada kita di musim hujan....
Tuesday, June 26, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 30
*) Andaikata tiap keluarga di TL telah masing-masing bisa mengurus rumah tangganya sendiri, maka beban negara akan menjadi ringan.
*) Keluarga adalah institusi kecil dimana dimulainya pembentukan kepribadian seseorang. Ibarat kita mengendarai mobil, keluarga merupakan gigi 1. Kalau kita berhasil memasukkan gigi 1, maka gigi ke-2 gampang.....
*) Aku ingin sekali terbang tinggi seperti seekor elang (membayang diriku sebagai seorang intelektual di negeri ini). Di angkasalah aku bisa mengamati gerak-laku kehidupan dengan mataku yang tajam secara leluasa.
*) Keluarga adalah institusi kecil dimana dimulainya pembentukan kepribadian seseorang. Ibarat kita mengendarai mobil, keluarga merupakan gigi 1. Kalau kita berhasil memasukkan gigi 1, maka gigi ke-2 gampang.....
*) Aku ingin sekali terbang tinggi seperti seekor elang (membayang diriku sebagai seorang intelektual di negeri ini). Di angkasalah aku bisa mengamati gerak-laku kehidupan dengan mataku yang tajam secara leluasa.
Thursday, June 21, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 29
*) Untuk terjun dalam dunia politik, seseorang butuh kematangan dalam berkiprah. Kalau tidak, yang ada hanya dagelan politik.....
Wednesday, June 13, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 28
*) Cinta mengalahkan segalanya. Sama halnya dengan orang lain, aku pun mempercayai hal ini. Cinta merupakan sebuah tema yang tidak habis-habisnya digarap oleh para seniman dimana pun mereka berada di planet ini. Sebuah tema abadi...
Friday, June 8, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 27
*)Aku merasa aneh dengan fenomena politik di TL saat ini. Banyak partai politik bermunculan. Masing-masing sekarang di masa kampanye untuk pemilu parlamen ini menawarkan program-programnya. Rakyat menjadi bingung, mau pilih partai yang mana sebenarnya.
Dengan bermunculan banyak partai di tanah air saat ini merupakan sebuah barometer bahwa demokrasi telah tumbuh subur di TL?
Dengan bermunculan banyak partai di tanah air saat ini merupakan sebuah barometer bahwa demokrasi telah tumbuh subur di TL?
Monday, May 28, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 26
*) Matahari telah meninggi. Mari kita bangkit. Janganlah kita terlena dalam buaian tidur kita. Kalu bisa, kitalah yang harus bangkit lebih dulu sebelum matahari terbit. Wake up, smell the coffee, kata orang Inggris.....
Wednesday, May 23, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 25
*) Kehidupan penuh dengan hal-hal yang tidak kita harapkan. Kita diminta untuk menerima kenyataan 'pahit' ini dengan segenap hati dan pikiran kita.
*) Aforisma, "manusia merencanakan, tapi Tuhanlah yang menentukan" akan senantiasa relevan sepanjang hayat...
*) Aku merindukan sebuah masyarakat yang pluralis di Timor-Leste. Aku ingin melihat adanya 'pelangi' rasial di bumi Lorosa'e yang harmonis..
*) Aforisma, "manusia merencanakan, tapi Tuhanlah yang menentukan" akan senantiasa relevan sepanjang hayat...
*) Aku merindukan sebuah masyarakat yang pluralis di Timor-Leste. Aku ingin melihat adanya 'pelangi' rasial di bumi Lorosa'e yang harmonis..
Tuesday, May 22, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 24
*) Penyair dan puisinya laksana tetesan air yang jatuh diatas sebuah batu cadas yang keras. Dengan pelan dan pasti, akhirnya tetesan air itu mampu menciptakan sebuah lubang di atas batu cadas itu...
Friday, May 11, 2007
PUISI BULANAN 4- ASLI---laut tak pernah pudar......
laut tak pernah pudar/laut tetap ada/ sepanjang usia
kitalah yang datang silih berganti/
bersaksi di pantai ini/
kadang asli/kadang palsu//
---
11 Mei 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 23
*) Proses penulisan puisi: adanya aksi, dan penyair hanylah bereaksi;
*) Hakekat haiku (puisi Jepang): ibarat kilat menyambar, pancarkan cahaya. Sekejap menghilang, tinggalkan jejak;
*) Kemanusiaan: satu sukma, dalam banyak tubuh; masing-masing berdiri, bernyanyi bersama-sama;
*) Jikalau kau mau melenyapakan sebatang pohon, janganlah sekedar memangkasnya, tapi hendaknya mencabutnya beserta akar-akarnya. (perjuangan politik)
*) Figur RH: figur konsiliator. Kali ini dia menang pemilu presiden TL putaran ke-2 pada tanggal 9-5. Rakyat menghendaki adanya perubahan di negeri ini. Suara rakyat, suara Tuhan.
*) Hakekat haiku (puisi Jepang): ibarat kilat menyambar, pancarkan cahaya. Sekejap menghilang, tinggalkan jejak;
*) Kemanusiaan: satu sukma, dalam banyak tubuh; masing-masing berdiri, bernyanyi bersama-sama;
*) Jikalau kau mau melenyapakan sebatang pohon, janganlah sekedar memangkasnya, tapi hendaknya mencabutnya beserta akar-akarnya. (perjuangan politik)
*) Figur RH: figur konsiliator. Kali ini dia menang pemilu presiden TL putaran ke-2 pada tanggal 9-5. Rakyat menghendaki adanya perubahan di negeri ini. Suara rakyat, suara Tuhan.
Friday, May 4, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 22
*) Penyair hanyalah semata-mata seorang pengingat, yang senantiasa memberi isyarat kepada kita untuk menyaksikan hitam putihnya realitas kehidupan kita dengan seksama.
Wednesday, May 2, 2007
Saturday, April 21, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 20
*) "Know thyself!", itu seruan salah seorang filsuf Yunani. Aku tak tahu jelas siapa dia, entah itu si Plato, Aristoteles atau Socrates.
Pengenalan terhadap diri yang terus menerus akan membantu kita untuk cermat dalam melangkah di lorong kehidupan ini.
Pengenalan terhadap diri yang terus menerus akan membantu kita untuk cermat dalam melangkah di lorong kehidupan ini.
Friday, April 20, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 19
*) Karena cinta-kasih yang begitu mendalam, yang kau ungkapkan dalam hidupmu membuat sebagian orang merasa risih. Mereka menganggap engkau sebagai seseorang yang mendatangkan bahaya bagi mereka. Oleh karena itu, mereka berusaha, dengan segala macam cara, untuk mengeliminir engkau dari muka bumi. (Aku ingat Yesus, Ghandi, Luther King Jr, Romero, XG, dsb..)
Thursday, April 19, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 18
*) Sedikit banyak kita telah berhutang budi pada sesama kita dalam kehidupan kita yang rapuh ini. Tak mampu kita melunasinya kembali hingga kita kembali menjadi debu.
Wednesday, April 18, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 17
*) Kata-kata tajam, merajam. Goreskan luka. Luka sembuh, itu sudah pasti. Tapi bekas luka akan senantiasa eksis, sebagai tanda peringatan.
Tuesday, April 17, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 16
*) Kata-kata mempunyai daya untuk menyakiti dan menyembukan hati sesama kita. Hati-hatilah dalam mengungkapkannya.
*) Manusia penyair? Siapa dia? Dia adalah manusia 'soliter' yang 'solider'.
*) Manusia penyair? Siapa dia? Dia adalah manusia 'soliter' yang 'solider'.
Monday, April 16, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 15
Allah, Kaulah Alpha
Kaulah Omega
Di tengah-tengah
aku mencoba menyambung hidup
---
April 2007
Friday, April 13, 2007
CATATAN SEORANG PNGEMBARA 14
MESTISU
Isu mestisu alias peranakan lagi-lagi dihembuskan para aktor politik di tanah air.
Kemarin sore di taman depan Kantor Pemerintahan, aku mencoba merenungkannya lagi. Berikut adalah cuplikan renungan itu:
"Sakit rasanya bila aku dicap "mestico sem patria". Darah ibuku menestes di tanah sakral ini ketika aku dilahirkan. Apakah aku tak pantas untuk mengklaim bahwa Timor-Leste adalah tanah tumpah darahku?"
--
*) Alam itu bijak. Ia telah menawarkan falsafah hidup bagi kita. Yang dituntut dari kita adalah menghayati falsafah tersebut dan mengamalkannya dalm hidup kita sehari-hari.
*) Tanggapilah setiap senyuman yang dilontarkan oleh sesamamu itu dengan segala ketulusan hatimu. Dengan demikian, ia akan merasakan adanya ketentraman dalam kehidupan kita ini.
Thursday, April 12, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 13
[Perhitungan suara pemilu presiden TL menunjukkan bahwa dua kandidat: RH dan Lu-Olo sudah memiliki kemungkinan besar untuk berlaga dalam puturan kedua, yang akan diadakan pada tanggal 8 Mei. Kita lihat saja nanti...]
*) Iman, harapan dan cinta kasih adalah kebajikan teologis. Tiga kebajikan ini selalu menjadi tema dalam karya-karya puisiku selama ini. Pernah mantan pacarku semasa dia tinggal di Portugal berkomentar bahwa, " Ha'u haree katak, Abe, o nia poezia sira ne'e la sees hosi tema tolu ne'e: amor, esperansa no fe..".
*) Iman, harapan dan cinta kasih adalah kebajikan teologis. Tiga kebajikan ini selalu menjadi tema dalam karya-karya puisiku selama ini. Pernah mantan pacarku semasa dia tinggal di Portugal berkomentar bahwa, " Ha'u haree katak, Abe, o nia poezia sira ne'e la sees hosi tema tolu ne'e: amor, esperansa no fe..".
Tuesday, April 10, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 12
*) Apa sebetulnya tugas seorang penyair? Dia ditugasakan untuk menyimpulkan realitas kehidupan dalam karya-karya puisinya. Dia adalah seorang pengamat kehidapan yang sangat intensif. Dia dituntut untuk memasang radar kesadarannya selama 24 jam. Sebuah tugas yang tidak ringan. Itulah tantangan hidupnya sebagai seorang "man of letters".
[Pemilu President TL berlangsung aman kemarin. Semoga TL memunculkan seorang figur Presiden yang mampu menata kembali tatanan negara yang telah kacau akibat krisis politik-militer pada tahun lalu.....]
[Pemilu President TL berlangsung aman kemarin. Semoga TL memunculkan seorang figur Presiden yang mampu menata kembali tatanan negara yang telah kacau akibat krisis politik-militer pada tahun lalu.....]
Thursday, April 5, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 11
[Sudah hampir sembilan hari aku tak meng-update blog-ku ini... Kini aku kembali mampir di TT Akait......]
Sebuah puisi berikut tampil sebagai tambahan buat catatan awal pada bulan ini:
---
Sebuah puisi berikut tampil sebagai tambahan buat catatan awal pada bulan ini:
---
KERINGAT & AIR MATA BUNDA
keringat & air mata bunda yang bercucur: pengorbanan
tak berbanding
harapan bunda hanya satu: semoga kita anak-anaknya tidak tampil menjadi malingkundang
----
April 2007
Tuesday, March 27, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 10
[Kembali lagi aku ke TT Akait seperti biasa untuk meng-update blogku.
Ah, aku sangat sedih melihat panorama 'performance' institusi keadilan di bumi Timor-Leste.
Rekomendasi laporan KPI PBB tidak diimplementasikan secara adil.
Kalau keadilan tidak ditegakkan di negeri ini, ini akan menjadi sebuah bom waktu, yang bisa meledak suatu ketika.......]
*) Menjadi seorang cendekiawan/wati laksana menjadi sebatang lilin, yang terang, menembusi kegelapan.
*) Menjadi soerang cendekiawan/wati laksana menjadi garam yang terselip di sela-sela sayur-mayur. Tidak terlihat, tapi terasa.
Monday, March 26, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 9
[Saat ini aku di TT Akait. aku tak punya banyak waktu untuk menulis... Aku harus segera ke kantor. Kini aku terlambat sekali masuk sesudah makan siang...]
*) Kesehatan kita penting. Kita harus memeliharanya dengan baik. Kita tak bisa melakukan sesuatu dengan baik andaikata kesehatan kita buruk.
*) Kesehatan kita penting. Kita harus memeliharanya dengan baik. Kita tak bisa melakukan sesuatu dengan baik andaikata kesehatan kita buruk.
Thursday, March 22, 2007
PUISI BULANAN 3 (ASLI)
DEFINISI PENYAIR
seorang biksu/di padang pasir/mengembara/tanpa jubah/
senantiasa haus/seusai tiap kali meneguk butir-butir air/di pinggir oasis/
perjalanan jauh/ berliku-liku/
perjalanan jauh/ tak berkesudahan//
---
Maret 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 8
[Kini aku kembali ke TT Akait. ...]
*) Kita sangat membutuhkan setiap saat untuk meng-charge baterai batin kita. Itu sebuah keharusan yang tidak bisa ditawar-tawar, agar hidup ini kita jalani dengan sebagaimana mestinya.
*) Kita sangat membutuhkan setiap saat untuk meng-charge baterai batin kita. Itu sebuah keharusan yang tidak bisa ditawar-tawar, agar hidup ini kita jalani dengan sebagaimana mestinya.
Tuesday, March 20, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 7
[Kini aku di TT Akait. Baru hari ini aku kembali meng-upate blog-ku ini dan kedua blog lainnya. Aku tak bisa mengaksesnya di kantor karena diblok oleh pihak IT.
Aku hanya ingin memasukkan catatan perjalanan bertanggal 16-3 pada siang hari ini:
---
16-3-2007
[Ruang Kerja, pukul 7:20 malam.]
[Tiga minggu lebih aku tak menulis “Catatan Seorang Pengembara”. Itu dikarenakan aku memang agak malas dan capek sesudah seharian kerja, dan sikon keamanan tidak memungkinkan aku untuk melakukan hal itu.
Sialan, aku sekarang agak susah untuk akses dengan leluasa ‘blogspot’ku di komputerku sendiri yang baru-baru saja dipasang dari pihak kantor, karena di-block.. Aku terpaksa menggunakan siasat lain untuk mengaksesnya.
Hari ini ulang tahun ke-26 adiku Mundu. Kata adik bungsuku , Bety bahwa Mundu masih keras kepala untuk tidak membeli HP baru setelah dia kehilangan HPnya yang lama. Jadi agak susah untuk menghububunginya. Aku akan menuliskan sebuah email kepadanya saja untuk mengucapkan selamat.
Kerjaku lumayang padat hari ini. Baru saja tadi sekitar pukul 18:30 selesai pertemuan Tim Sertifkasi Pemilu PBB dengan pihak CNE. Aku tempil lumayan mantap.
*) Segala sesuatu akan berakhir suatu ketika. Bersiap-siaplah menghadapi kenyataan yang ada.
*) Kebenaran kenyataan hidup itu menyakitkan. Kita takut pada kebenaran karena ia membeberkan segala sesuatu tanpa pandang bulu.
Thursday, February 22, 2007
PUISI BULANAN 2 [ASLI]
SKETSA POTRET DIRI SEORANG HABAS*)
Tuhan telah membuat sebuah sketsa,
dengan tinta darah keturunan yang kental
Di hadapanku
aku temukan
sebagian wajah Mano Zeca,
Mundo, Zélito, Fendi, Nevio, Eso dan Zebas
Ada sebagian wajah
diarsir tebal
dan ada yang tipis
Tuhan, Engkau Pelukis Agung
Telah Engkau memberi aku hadiah
berupa sebuah sketsa wajah
Terima kasih, Tuhan! Terima kasih!
--
18 Pebruari 2007
*) Habas adalah putraku yang pertama,kelahiran 31-10-2006
POTRET PAGI
air laut surut
langit pagi buram
wajah ibu kota
masih saja muram
duka, tajam menikam
---
18 Pebruari 2007
Tuhan telah membuat sebuah sketsa,
dengan tinta darah keturunan yang kental
Di hadapanku
aku temukan
sebagian wajah Mano Zeca,
Mundo, Zélito, Fendi, Nevio, Eso dan Zebas
Ada sebagian wajah
diarsir tebal
dan ada yang tipis
Tuhan, Engkau Pelukis Agung
Telah Engkau memberi aku hadiah
berupa sebuah sketsa wajah
Terima kasih, Tuhan! Terima kasih!
--
18 Pebruari 2007
*) Habas adalah putraku yang pertama,kelahiran 31-10-2006
POTRET PAGI
air laut surut
langit pagi buram
wajah ibu kota
masih saja muram
duka, tajam menikam
---
18 Pebruari 2007
CATATATAN SEORANG PENGEMBARA 6
[Kini di kantor. Pukul 21:22. Tidak bisa pulang karena sikon keamanan tidak memungkinkan .Tadi malam pun aku tidur saja di kantor. Tadi pagi baru pulang rumah untuk mandi dan segera kembali ke kantor. Untung ada si Lino, si sopir taksii yang biasa aku langganan lewat di depan Obrigado Barracks, sehingga aku ikut numpang taksi itu yang telah ditumpangi dua penumpang perempuan dengan jurusan Tasi Tolu…
Hujan lebat sore tadi dan juga kemarin sore.
Aku bisa lagi akses ke blog-blog-ku. Aku mengetahui hal ini tadi siang. Dengan demikian aku tak perlu harus ke Timor-Telecom untuk habiskan duit dan waktu untuk ber-internet ria.
Banyak bahan yang ingin aku masukkan kedalam “Catatan Seorang Pengembara” malam ini tapi aku putuskan untuk menundanya hingga besok dan lusa karena kini rasa capek sudah memulai menggerogoti.
--
Catatan tadi pagi di Cafetaria, PX, OB [ sekitar pukul 8:56]
*) Perut lapar membuat rakyat mengamuk. Ketiadaan keadilan sosial membuat rakyat marah. Jangan kaget kalau kemudian mereka bertindak brutal, melanggar hukum. Itulah suasana yang dialami TL, terutama di kota Dili saat ini….
---
Tadi siang aku bilang sama João da Silva, Atanasio dan Agostinho bahwa sepak terjangnya para pemimpin Fretilin saat ini ingatkan aku pada semboyan Raja Perancis Louis XIV yang terkenal, “ L’etat c’est moi..” pada waktu sebelum Revolusi Perancis.
Hujan lebat sore tadi dan juga kemarin sore.
Aku bisa lagi akses ke blog-blog-ku. Aku mengetahui hal ini tadi siang. Dengan demikian aku tak perlu harus ke Timor-Telecom untuk habiskan duit dan waktu untuk ber-internet ria.
Banyak bahan yang ingin aku masukkan kedalam “Catatan Seorang Pengembara” malam ini tapi aku putuskan untuk menundanya hingga besok dan lusa karena kini rasa capek sudah memulai menggerogoti.
--
Catatan tadi pagi di Cafetaria, PX, OB [ sekitar pukul 8:56]
*) Perut lapar membuat rakyat mengamuk. Ketiadaan keadilan sosial membuat rakyat marah. Jangan kaget kalau kemudian mereka bertindak brutal, melanggar hukum. Itulah suasana yang dialami TL, terutama di kota Dili saat ini….
---
Tadi siang aku bilang sama João da Silva, Atanasio dan Agostinho bahwa sepak terjangnya para pemimpin Fretilin saat ini ingatkan aku pada semboyan Raja Perancis Louis XIV yang terkenal, “ L’etat c’est moi..” pada waktu sebelum Revolusi Perancis.
Wednesday, February 21, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 5
[Aku berhenti 'update' blog-ku ini sejak akhir pekan lalu karena agak sibuk dengan urusan kerja kantor, dan urusan keluarga...Aku kini di Timor-Telecom, Acait.. Mulai hari ini aku akan sering mampir kesini untuk urusan 'internet' terutama untuk 'meng-'update' blog-blogku dalam bahasa Indonesia, Inggris dan Tetun. Aku tak bisa lagi mengkasesnya di kantor karena telah di'block' oleh pihak IT.Sialan!....]
*) Kehidupan adalah sebuah cermin. Bila kita tertawa, ia akan tertawa, dan bila kita menangis, ia pun akan menangis.
Friday, February 16, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 4
[Pukul 20:48. Di restoran PX, Obrigado Barracks. Lagi menunggu pesanan makan malam berupa BBQ Pork.
[Sore tadi hujan turun lebat seusai aku ikuti konferensi pers dimana orang nomor 1 di UNMIT, Atul Kahre alias boss-ku bicara, terutama tentang pertemuan DK PBB tentang TL baru-baru ini.
Akhir-akhir ini, setelah aku begitu aktif menulis diblog-ku dalam tiga bahasa:Tetun, Indonesia dan Inggris, aku selalu saja pulang ke rumah antara jam 9 dan 10 malam. Cukup melelahkan secara fisik, namun ada kepuasan secara batin.
Tadi malam aku agak capek sehingga aku tidur lebih awal.
Aku senang sekali menerima emal balasan dari Lia Haryono, seorang teman korespondensi sastra asal Indonesia, yang baru-baru aku kenal lewat internet. Dalam email tersebut, yang tiba tadi sore, dia sertakan sebuah puisi prosa. Menarik untuk disimak, sbb:
“Jika Saja Kau Ada Di Sini “
Selalu saja ada ranting ranting cemara yang berderak patah tiap kali langkahku menyisir selasar hitam putih di tepi taman dekat danau sebelah rumah. Nafas senja yang menghangatkan dan romansa jazzy yang mengalun pelan dalam hati. Luruhan kata kata puitis asmara putih yang terlarung di dalam dada melayang ringan terbawa angin musim basah. Bau kamboja yang bertebaran diantara gemburan tanah merah. Wajah yang memerah dadu dan senyum yang terselip di hamparan rindu. Ah, Sudah terlalu banyak buku yang kubaca tapi tidak satupun kutemukan rumus atau opini yang dapat menyimpulkan rasa yang entahlah selalu tiba tiba saja hadir saat senja di musim seperti ini.
Mahligai biru. Ya biru sebiru matamu yang pendarkan rindu menepis resah yang membatu. Dan pelangi, pelangi yang tidak lagi mejikuhibiniu tapi semuanya memerah jambu saat desah nafas rindumu kutemui dalam untaian huruf huruf limpahan kasih yang suci tanpa berharap akan sesuatu untuk kembali. Suratmu berbicara banyak tentang semua kenangan tahun tahun yang telah lalu dan aku tahu kau menulisnya dengan sedalam dalamnya rasa yang pernah terbentang antara kau dan aku. Dalam gigil malam dimana pernah kita isi dengan hangatnya rasa yang tidak kita mengerti dan tidak bisa kita raba. Mungkin malam tadi kau teringat akanku karena tidurkupun tidak nyenyak malam tadi.
Sentuhanmu masih terasa disini. Di tempat aku duduk sekarang ini sendiri di temani rendezvous seperti aroma therapy yang mendamaikan setiap senti sel sel otakku yang penuh dengan kilasan senyummu. Ah, Jika saja kau ada disini.
february 2007 ]
------
[Sore tadi hujan turun lebat seusai aku ikuti konferensi pers dimana orang nomor 1 di UNMIT, Atul Kahre alias boss-ku bicara, terutama tentang pertemuan DK PBB tentang TL baru-baru ini.
Akhir-akhir ini, setelah aku begitu aktif menulis diblog-ku dalam tiga bahasa:Tetun, Indonesia dan Inggris, aku selalu saja pulang ke rumah antara jam 9 dan 10 malam. Cukup melelahkan secara fisik, namun ada kepuasan secara batin.
Tadi malam aku agak capek sehingga aku tidur lebih awal.
Aku senang sekali menerima emal balasan dari Lia Haryono, seorang teman korespondensi sastra asal Indonesia, yang baru-baru aku kenal lewat internet. Dalam email tersebut, yang tiba tadi sore, dia sertakan sebuah puisi prosa. Menarik untuk disimak, sbb:
“Jika Saja Kau Ada Di Sini “
Selalu saja ada ranting ranting cemara yang berderak patah tiap kali langkahku menyisir selasar hitam putih di tepi taman dekat danau sebelah rumah. Nafas senja yang menghangatkan dan romansa jazzy yang mengalun pelan dalam hati. Luruhan kata kata puitis asmara putih yang terlarung di dalam dada melayang ringan terbawa angin musim basah. Bau kamboja yang bertebaran diantara gemburan tanah merah. Wajah yang memerah dadu dan senyum yang terselip di hamparan rindu. Ah, Sudah terlalu banyak buku yang kubaca tapi tidak satupun kutemukan rumus atau opini yang dapat menyimpulkan rasa yang entahlah selalu tiba tiba saja hadir saat senja di musim seperti ini.
Mahligai biru. Ya biru sebiru matamu yang pendarkan rindu menepis resah yang membatu. Dan pelangi, pelangi yang tidak lagi mejikuhibiniu tapi semuanya memerah jambu saat desah nafas rindumu kutemui dalam untaian huruf huruf limpahan kasih yang suci tanpa berharap akan sesuatu untuk kembali. Suratmu berbicara banyak tentang semua kenangan tahun tahun yang telah lalu dan aku tahu kau menulisnya dengan sedalam dalamnya rasa yang pernah terbentang antara kau dan aku. Dalam gigil malam dimana pernah kita isi dengan hangatnya rasa yang tidak kita mengerti dan tidak bisa kita raba. Mungkin malam tadi kau teringat akanku karena tidurkupun tidak nyenyak malam tadi.
Sentuhanmu masih terasa disini. Di tempat aku duduk sekarang ini sendiri di temani rendezvous seperti aroma therapy yang mendamaikan setiap senti sel sel otakku yang penuh dengan kilasan senyummu. Ah, Jika saja kau ada disini.
february 2007 ]
------
Thursday, February 15, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 3
[Pukul 9:07 pagi. Kantor UNMIT.]
*) Penulis, tak lain tak bukan, adalah si “pemotret jaman”. Seringkali obyek pemotretannya buram.
*) Sejak aku masih duduk di bangku SMA, aku sudah mulai tertarik dengan apa yang dinamakan “pepatah/pepitih/kata mutiara/mutiara kata”. Kebenaran yang dikandung dalam gaya penulisan semacam ini, tak lekas lapuk dimakan jaman..
*) Jangan terburu-buru nafsu untuk menghasilkan sesuatu kalau memang itu belum waktunya. Biarlah dulu, faham?
*) Penulis, tak lain tak bukan, adalah si “pemotret jaman”. Seringkali obyek pemotretannya buram.
*) Sejak aku masih duduk di bangku SMA, aku sudah mulai tertarik dengan apa yang dinamakan “pepatah/pepitih/kata mutiara/mutiara kata”. Kebenaran yang dikandung dalam gaya penulisan semacam ini, tak lekas lapuk dimakan jaman..
*) Jangan terburu-buru nafsu untuk menghasilkan sesuatu kalau memang itu belum waktunya. Biarlah dulu, faham?
PUISI-PUISI PENTAS 1: "SANAK BARAK, SULI BA IDA"
PENGANTAR
Kedua puluh puisi berikut ini merupakan puisi-puisi yang kugunakan dalam pementasan puisi di kota Dili, Timor-Leste pada bulan Mei 2005. Pementasan tersebut merupakani salah satu mata acara dari pementasan seni bersama rekan-rekan seniman lainnya bertemakan “SANAK BARAK SULI BA IDA”, yang artinya “BANYAK CABANG, BERMUARA SATU”.
Semua puisi ini merupakan karya-karya yang belum diterbitkan sebelumnya, kecuali satu puisi. Puisi “Burung Merpati”lah yang telah muncul dalam kumpulan puisiku yang pertama berjudul “Menari Mengelilingi Planet Bumi”, dan diterbitkan di Belanda pada tahun 1995.
Bersama kawan pelukis, Yahya Lambertz, asal Indonesia, aku membacakan puisi-puisi ini dalam tiga bahasa:Indonesia, Tetun dan Inggris. Versi Bahasa Indonesialah dibaca lebih dulu, dengan maksud untuk menciptakan suasana artisitik buat Yayha. Dengan demikian, dia dengan leluasa memainkan kuasnya di atas kanvas, ikuti irama dan gerak batinnya. Dia membuat lukisan abstrak ketika pembacaan dilangsungkan. Sebuah eksperimen yang pertama dalam kehidupan kami sebagai seniman, dan sekaligus sebagai salah satu ‘pentas monumental’. Pementasan itu mendapat sambutan hangat dari para penonton pada waktu itu..
Aku anggap dirikulah si pembicara, dan Yahlahlah sebagai penerjemahku malam itu.
Aku sangat menantikan komentar literer yang kritis atas karya-karyaku ini.
Salam Sastra,
Abé Barreto Soares
Dili, 15 Pebruari 2007
---------------------------------------------------------
1. BURUNG PERDAMAIAN
O, merpati manis, burung perdamaian
dimanakah kau sebenarnya?
O, merpati manis, burung perdamaian
yang mampu terbang sangat meninggi
dimanakah kau sebenarnya telah berada?
Tak tahan lagi aku menantimu
untuk terbang kembali
dan hinggap disini, di atas pohon beringin besar
yang elok berindang ini
dengan sebatang dahan zaitun,
mendekap rapat di paruhmu
O, merpati manis, burung perdamaian
aku begitu tak sabar menunggu
untuk menguping nyanyian Jerusalemmu
yang sangat melodius dan syahdu itu!
---
2003-2005
2. IN MEMORIAM *) SERGIO VIEIRA DE MELLO
sebuah tiang bendera kau tancapkan
di bumi **)lafaek yang kering dan tandus
bendera berkibar
dikipas angin kencang
kau beri hormat
kau mundur
kau menepi
---
2003-2005
*) Bekas kepala Misi PBB di Timor-Leste, UNTAET dari tahun 1999-2002 (almarhum), yang tewas di Irak pada bulan Agustus 2003
**)Buaya (menurut dongeng daratan Timor terbentuk dari seekor buaya).
3. SALIB YANG KAMI PANGGUL
Kami melangkah, memanggul salib
Di tengah jalan, kami jatuh dan jatuh lagi
Di atas Golgota, terang sinar
meringankan beban yang kami pikul
setengah hati
---
2005
4. BAGHDAD TERSAYAT LUKA
Baghdad tersayat luka,
Baghdad rubuh, tak berdaya!
Baghdad lesuh, berlumuran darah!
Luka Baghdad, luka kita bersama!
---
2003-2005
5. TERTANCAP SEBUAH SANGKUR
Tertancap sebuah sangkur!
Malang sang buaya,
tubuh terkapar, mulut berbusa
Mulut sang buaya berkomat-kamit:
“apa salahku?
apa dosaku? ”
---
2002-2005
6. JUBAH PUTIH
jubah putih berdebu
jubah putih bercak darah:
mengantar kurban persembahan
jubah putih kini
dicaci,
jubah putih kini
dicincang,
diinjak
dan dibuang
---
2005
7. LÁGRIMAS DO XANANA (AIR MATA XANANA)
Air mata Xanana
hangat dan kental
Menjelma jadi balsem-balsem
Sembuhkan luka-luka
---
2002
8. PONTE KAIS—PELABUHAN DILI
batu-batu cadas, batu-batu karang
riak-riak ombak, cahaya-cahaya lampu
berebut ucap, nyatakan sikap:
disini aku ada, disini aku eksis
---
2002
9. AKULAH SEBUAH KERIKIL YANG KAU LEMPARKAN
(Meditasi Senja)
“ketika semua dawai kehidupanku akan dimainkan, maka
setiap sentuhan-Mu akan muncul musik cinta.”
Rabindranath Tagore
akulah sebuah kerikil
yang Kau lemparkan, Tuhan
ke dasar kolam yang sejuk bening
aku tenggelam
sekilas tinggalkan riak-riak
perlahan-lahan menepi
mentari senja
pancarkan sinar
mencium bibir kolam
riak-riak ombak
jinak-jinak berbusa
riak-riak ombak
perlahan-lahan
menghilang
---
2002-2005
10.DI ATAS BUKIT-BUKIT TANDUS
salib-salib bercahaya
di bukit-bukit tandus
menetes darah-darah segar,
suburkan tanah-tanah datar
berkuncup tunas-tunas muda
sebarkan merbak-merbak surgawi
---
2005
11.DESEMBER TUJUH LIMA (1)
Dili menggigil
Dili ketakutan
Dili ragu-ragu
menyeret langkah-langkah
susuri jejak-jejak merdeka
---
2002-2005?
12. DESEMBER TUJUH LIMA (2)
martabatku diinjak
martabatku diborgol
aku menatap
dalam gugup
aku berucap
dalam gagap
---
2002-2005?
13. *NICOLAU LOBATO
kegelapan erat memborgol
kegelapan erat membalut
kaulah terang menembus
kaulah terang mendobrak
tegak kami berdiri
tegak kami melangkah
tegak kami menyongsong
semilir segar bayu
---
2003-2005?
*) Pemimpin perlawanan Timor-Leste yang tewas dalam pertempuran
melawan tentara Indonesia pada tahun 1978
14. PÁPA
Papa bukan malaikat. Baju Papa
berlumpur. Papa jatuh tersungkur
pinta
uluran ampun
---
2003-2005?
15. *MANATUTO
manatuto: akarku
kuat menancap
ranting-rantingku subur menjulur
ranting-rantingku sigap melalang,
jajaki sudut-sudut buana
---
2004-2005
*) Nama sebuah distrik di Timor-Leste, tempat kelahiran ayahku.
16. SETEMBRO NEGRO
puing-puing menjulang
puing-puing berserakan
tampilkan saksi-saksi bisu
beberkan kisah-kisah pilu
---
2004-2005
17. LISBON: SEKILAS SKETSA
terik mentari
membakar wajah kota
[rindu dendam
berebut ucap,
berebut cakap,
berebut pentas]
mondar-mandir wisatawan
mencari nikmat
[aku:pemulung fosil-fosil jaman,
aku: warga buana,
melancong tak berujung pangkal]
tak kencang bertiup angin
sejuki wajah kota yang semakin menua
[lorosa’e (baca: timor-lorosa’e] yang hancur lebur
laksana seekor pheonix mengepak-kepak sayap
dari dekapan sisa-sisa abu,
dan terbang lagi,
meninggi
menerobos batas-batas cakrawala]
sore beranjak tiba
seorang bocah cigano
mengamen dengan akordion mungil
meminta belas kasih
anjingnya kurus kering
setia menemani
[ah, mengapa antara “the haves”
dan “haves not”
senantiasa ada jurang pemisah?]
di praça do comercio
tampak ada tertulis di dinding tembok,
“MORTE AO IMPERIALISMO!
CLINTON, GO HOME!
[rupanya Pam Sam
dan tetek bengeknya
tak mendapat tempat disini]
fado beralun, sayup-sayup terdengar
dari mulut wanita setengah baya, bergigi ompong
menyambut senja,
sebentar lagi turun
selimuti
wajah kota
----
2000-2005
18. AKULAH GEMBALA, KAULAH KAWANAN DOMBA
akulah gembala
kaulah kawanan domba
letihmu menikam
letihmu merajam
disini aku menunggumu mampir
disini aku menunggumu
eluskan letihmu yang berkumat
---
2005
19. DIAMKU
diamku ditafsir
seribu maksud
diamku
semata isyarat protes:
aku tak mau dibelenggu
---
2005
20. ERNESTO “CHE” GUEVARA
kejora Latina
berpijar di waktu subuh
terangi tapak-tapak
---
1997-2005
------
---------------------------------------------------------
1. BURUNG PERDAMAIAN
O, merpati manis, burung perdamaian
dimanakah kau sebenarnya?
O, merpati manis, burung perdamaian
yang mampu terbang sangat meninggi
dimanakah kau sebenarnya telah berada?
Tak tahan lagi aku menantimu
untuk terbang kembali
dan hinggap disini, di atas pohon beringin besar
yang elok berindang ini
dengan sebatang dahan zaitun,
mendekap rapat di paruhmu
O, merpati manis, burung perdamaian
aku begitu tak sabar menunggu
untuk menguping nyanyian Jerusalemmu
yang sangat melodius dan syahdu itu!
---
2003-2005
2. IN MEMORIAM *) SERGIO VIEIRA DE MELLO
sebuah tiang bendera kau tancapkan
di bumi **)lafaek yang kering dan tandus
bendera berkibar
dikipas angin kencang
kau beri hormat
kau mundur
kau menepi
---
2003-2005
*) Bekas kepala Misi PBB di Timor-Leste, UNTAET dari tahun 1999-2002 (almarhum), yang tewas di Irak pada bulan Agustus 2003
**)Buaya (menurut dongeng daratan Timor terbentuk dari seekor buaya).
3. SALIB YANG KAMI PANGGUL
Kami melangkah, memanggul salib
Di tengah jalan, kami jatuh dan jatuh lagi
Di atas Golgota, terang sinar
meringankan beban yang kami pikul
setengah hati
---
2005
4. BAGHDAD TERSAYAT LUKA
Baghdad tersayat luka,
Baghdad rubuh, tak berdaya!
Baghdad lesuh, berlumuran darah!
Luka Baghdad, luka kita bersama!
---
2003-2005
5. TERTANCAP SEBUAH SANGKUR
Tertancap sebuah sangkur!
Malang sang buaya,
tubuh terkapar, mulut berbusa
Mulut sang buaya berkomat-kamit:
“apa salahku?
apa dosaku? ”
---
2002-2005
6. JUBAH PUTIH
jubah putih berdebu
jubah putih bercak darah:
mengantar kurban persembahan
jubah putih kini
dicaci,
jubah putih kini
dicincang,
diinjak
dan dibuang
---
2005
7. LÁGRIMAS DO XANANA (AIR MATA XANANA)
Air mata Xanana
hangat dan kental
Menjelma jadi balsem-balsem
Sembuhkan luka-luka
---
2002
8. PONTE KAIS—PELABUHAN DILI
batu-batu cadas, batu-batu karang
riak-riak ombak, cahaya-cahaya lampu
berebut ucap, nyatakan sikap:
disini aku ada, disini aku eksis
---
2002
9. AKULAH SEBUAH KERIKIL YANG KAU LEMPARKAN
(Meditasi Senja)
“ketika semua dawai kehidupanku akan dimainkan, maka
setiap sentuhan-Mu akan muncul musik cinta.”
Rabindranath Tagore
akulah sebuah kerikil
yang Kau lemparkan, Tuhan
ke dasar kolam yang sejuk bening
aku tenggelam
sekilas tinggalkan riak-riak
perlahan-lahan menepi
mentari senja
pancarkan sinar
mencium bibir kolam
riak-riak ombak
jinak-jinak berbusa
riak-riak ombak
perlahan-lahan
menghilang
---
2002-2005
10.DI ATAS BUKIT-BUKIT TANDUS
salib-salib bercahaya
di bukit-bukit tandus
menetes darah-darah segar,
suburkan tanah-tanah datar
berkuncup tunas-tunas muda
sebarkan merbak-merbak surgawi
---
2005
11.DESEMBER TUJUH LIMA (1)
Dili menggigil
Dili ketakutan
Dili ragu-ragu
menyeret langkah-langkah
susuri jejak-jejak merdeka
---
2002-2005?
12. DESEMBER TUJUH LIMA (2)
martabatku diinjak
martabatku diborgol
aku menatap
dalam gugup
aku berucap
dalam gagap
---
2002-2005?
13. *NICOLAU LOBATO
kegelapan erat memborgol
kegelapan erat membalut
kaulah terang menembus
kaulah terang mendobrak
tegak kami berdiri
tegak kami melangkah
tegak kami menyongsong
semilir segar bayu
---
2003-2005?
*) Pemimpin perlawanan Timor-Leste yang tewas dalam pertempuran
melawan tentara Indonesia pada tahun 1978
14. PÁPA
Papa bukan malaikat. Baju Papa
berlumpur. Papa jatuh tersungkur
pinta
uluran ampun
---
2003-2005?
15. *MANATUTO
manatuto: akarku
kuat menancap
ranting-rantingku subur menjulur
ranting-rantingku sigap melalang,
jajaki sudut-sudut buana
---
2004-2005
*) Nama sebuah distrik di Timor-Leste, tempat kelahiran ayahku.
16. SETEMBRO NEGRO
puing-puing menjulang
puing-puing berserakan
tampilkan saksi-saksi bisu
beberkan kisah-kisah pilu
---
2004-2005
17. LISBON: SEKILAS SKETSA
terik mentari
membakar wajah kota
[rindu dendam
berebut ucap,
berebut cakap,
berebut pentas]
mondar-mandir wisatawan
mencari nikmat
[aku:pemulung fosil-fosil jaman,
aku: warga buana,
melancong tak berujung pangkal]
tak kencang bertiup angin
sejuki wajah kota yang semakin menua
[lorosa’e (baca: timor-lorosa’e] yang hancur lebur
laksana seekor pheonix mengepak-kepak sayap
dari dekapan sisa-sisa abu,
dan terbang lagi,
meninggi
menerobos batas-batas cakrawala]
sore beranjak tiba
seorang bocah cigano
mengamen dengan akordion mungil
meminta belas kasih
anjingnya kurus kering
setia menemani
[ah, mengapa antara “the haves”
dan “haves not”
senantiasa ada jurang pemisah?]
di praça do comercio
tampak ada tertulis di dinding tembok,
“MORTE AO IMPERIALISMO!
CLINTON, GO HOME!
[rupanya Pam Sam
dan tetek bengeknya
tak mendapat tempat disini]
fado beralun, sayup-sayup terdengar
dari mulut wanita setengah baya, bergigi ompong
menyambut senja,
sebentar lagi turun
selimuti
wajah kota
----
2000-2005
18. AKULAH GEMBALA, KAULAH KAWANAN DOMBA
akulah gembala
kaulah kawanan domba
letihmu menikam
letihmu merajam
disini aku menunggumu mampir
disini aku menunggumu
eluskan letihmu yang berkumat
---
2005
19. DIAMKU
diamku ditafsir
seribu maksud
diamku
semata isyarat protes:
aku tak mau dibelenggu
---
2005
20. ERNESTO “CHE” GUEVARA
kejora Latina
berpijar di waktu subuh
terangi tapak-tapak
---
1997-2005
------
Wednesday, February 14, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 2
[Dalam perjalanan pulang dari tepi pantai—Fatuhada, Marconi, dan Kampung Alor tadi pagi sekitar pukul 7:27, seusai melakukan ‘meditasi’ ringan……]
*) Di tangan para penyair, lahirlah karya-karya kreatif.
[Ketika hampir tiba kembali di rumah, sekitar pukul 7:41…….]
*) Selalu saja ada orang yang memperhatikan segala gerak-gerik kita. Maka dari itu, kita diminta untuk berhati-hati dalam bertingkah dan berlaku.
---
[Pukul 20:44 kini , di ruang kantor baru.]
[-Hari Valentine dirayakan secara khusus? Di kamusku, tiap hari adalah ‘Hari Valentine.' Ya, aku memang agak sinis terhadap hal ini..Aku tak mau ikut larut dalam ‘euforia peringatan’ yang tak ada substansi sama sekali.
-Aku dan rekan-rekan kerja dalam unit terjemahan, pindah lagi tadi sore dari ruang K-4 2,3 ke K-5. Terakhir kali kami pindah dari tempat kami masing-masing yakni pada tanggal 25-1. Aku enggan pindah. Tapi apa mau dikata, aku terpaksa ikut arus atasan.
Sore tadi aku keasyikan membaca ‘blogspot’nya si penulis Indonesia, Kurnia Effendi. Banyak hal yang kupetik disitu demi pengembangan kreatifitasku sebagai seorang pengembara di jagat sastra.
Aku banyak memetik manfaat dalam menyelami kesastraan Indonesia. Aku ingin sekali bekerja sama lebih jauh dengan para pengarang negeri tersebut. Semoga semangat untuk melakukan hal ini tidak hanya sekedar ‘panas-panas tai ayam’. ]
---
Tuesday, February 13, 2007
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 1
[Pukul 8:45 pagi di kantor Unit Terjemahan/UNMIT.]
[Timor-Leste masih belum pulih total dari krisis politik-militer. Anggota keluargaku terpakasa harus menggungsi lagi dari tempat tinggal mereka di Usindu III karena mereka dalam keadaan terancam. Mereka menggungsi ke Delta I sejak hari Minggu, 11-2 sore.
Entah sampai kapan orang Timor-Leste, terutama yang bertempat tinggal di Dili, ibu kota akan hidup dalam keadaan yang tidak menentu?
Semoga catatan harian awal lewat ‘cyberspace’ ini tampil sebagai motor penggerak untuk memunculkan catatan-catatan lagi ( paling tidak, secara teratur) di hari-hari mendatang.]
[Timor-Leste masih belum pulih total dari krisis politik-militer. Anggota keluargaku terpakasa harus menggungsi lagi dari tempat tinggal mereka di Usindu III karena mereka dalam keadaan terancam. Mereka menggungsi ke Delta I sejak hari Minggu, 11-2 sore.
Entah sampai kapan orang Timor-Leste, terutama yang bertempat tinggal di Dili, ibu kota akan hidup dalam keadaan yang tidak menentu?
Semoga catatan harian awal lewat ‘cyberspace’ ini tampil sebagai motor penggerak untuk memunculkan catatan-catatan lagi ( paling tidak, secara teratur) di hari-hari mendatang.]
Wednesday, February 7, 2007
KORESPONDENSI SASTRA II
Pengantar
Kukirim puisiku berjudul “Kematian” berikut ini tadi malam, sebagai tanggapan atas kiriman puisi kawan penyair Indonesia, Selma Hayati pada siang hari, tanggal 2-2-2007 (ia sudah lama tinggal di Timor-Leste) lewat SMS sbb: ZIARAH/mengalirlah doa-doa/dalam kekhusyukan/mengantar yang hilang/ menjadi hilang// [ 11:45:18/02-02-2007]
Dia menyambut dengan puisinya yang berjudul “Kematian” pula.
Kukirim puisiku berjudul “Kematian” berikut ini tadi malam, sebagai tanggapan atas kiriman puisi kawan penyair Indonesia, Selma Hayati pada siang hari, tanggal 2-2-2007 (ia sudah lama tinggal di Timor-Leste) lewat SMS sbb: ZIARAH/mengalirlah doa-doa/dalam kekhusyukan/mengantar yang hilang/ menjadi hilang// [ 11:45:18/02-02-2007]
Dia menyambut dengan puisinya yang berjudul “Kematian” pula.
Salam Sastra,
ABS
Dili, 7 Pebruari 2007
----
ABS: KEMATIAN/jangan cucurkan air mata/aku tak pergi/tetap disini/bersama kalian/menggantungkan cita-cita// [21:40:11/06-2-2007]
SH: KEMATIAN/ia akan dtg sekali/menyapa/membawa pergi/tanpa salam pada matahari/pergi// [21: 52:04/06-02-2007]
ABS
Dili, 7 Pebruari 2007
----
ABS: KEMATIAN/jangan cucurkan air mata/aku tak pergi/tetap disini/bersama kalian/menggantungkan cita-cita// [21:40:11/06-2-2007]
SH: KEMATIAN/ia akan dtg sekali/menyapa/membawa pergi/tanpa salam pada matahari/pergi// [21: 52:04/06-02-2007]
PUISI UNTUK ANTOLOGI (TIGA BAHASA) 1
Pengantar
Ketiga puisi berikut,yang tampil dalam tiga bahasa: Tetun, Indonesia dan Inggris ini telah diikutsertakan dalam naskah untuk antologi puisi Wordstorm, dan akan diterbitkan di Australia tahun ini. Aslinya ditulis dalam bahasa Indonesia.
Wassalam,
ABS
Ketiga puisi berikut,yang tampil dalam tiga bahasa: Tetun, Indonesia dan Inggris ini telah diikutsertakan dalam naskah untuk antologi puisi Wordstorm, dan akan diterbitkan di Australia tahun ini. Aslinya ditulis dalam bahasa Indonesia.
Wassalam,
ABS
Dili, 7 Pebruari 2007
------------
BURAS ROHAN LAEK
Buat hotu sei rahun
Buat hotu sei nakfera
Buat hotu sei sai uut
Dubun foun sei mosu, haburas rai tetuk
Ita sei hamulak
Ita sei hananu knananuk bei ala
Ita sei tebe
Ita sei bidu
hadulas fatuk uma lulik
Biti boot sei nahe
Ita hotu sei tuur
Ita fuan sei mamar
Ita ulun sei malirin
Haklaken lia loos
Haktuir lia naksalak
K’solok domin sei mosu
K’manek dame sei matak
Buras no buras
Buras rohan laek
--
2006
FLOURISH EVERLASTINGLY
Everything will be crushed
Everything will be broken
Everything will become dusty
New buds will appear, flourishing the flat land
We will pray
We will sing the songs of ancestors
We will tebe*)
We will bidu**)
Circling the stones of the sacred house
A big mat will be spread out
We all will sit down
Our hearts will be soft
Our heads will be cool
Telling the truth
Recounting the wrong doings
The happiness of love will appear
The beauty of peace will be green
Flourish and flourish
Flourish everlastingly
--
June 2006
*) Tebe is a Timorese dance, usually performed by men and women in a circle by holding hands.
**)Bidu is another traditional Timorese dance, usually performed by men.
SUBUR TANPA AKHIR
Segalanya akan hancur
Segalanya akan pecah
Segalanya akan menjadi debu
Tunas baru akan muncul, suburkan tanah datar
Kita akan memohon
Kita akan menyanyikan nyanyian nenek moyang
Kita akan tebe*)
Kita akan bidu**)
Mengitari batu-batu rumah adat
Tikar besar akan digelarkan
Kita semua akan duduk
Kepala kita akan dingin
Hati kita akan mencair
Beberkan kebenaran
Tuturkan kesalahan
Kebahagiaan kasih akan muncul
Keindahan damai akan menghijau
Subur dan subur
Subur tanpa akhir
---
2006
*)Tebe adalah sebuah tarian tradisional Timor-Leste, yang biasanya dipagelarkan oleh kaum lelaki dan perempuan dalam bentuk lingkaran, dengan saling memegang tangan
**) Bidu adalah sebuah tarian tradisionnal Timor-Leste yang lain, yang biasanya dipagelarkan oleh kaum lelaki.
LIAN POVU NIAN
Lian Maromak, lian lulik na’in, hori uluk hori otas kedas
Keta koko, keta tahan, keta halimar
Lian povu nian, lian halerik, lian hamulak
Lian kro’at, halo mundu hakfodak
Lian povu nian, lian lulik na’in, lian kbiit tomak, sobu laran metan,
harahun laran fo’er
---
2006
THE VOICE OF THE PEOPLE
It is the voice of God, a sacred voice from time immemorial
Don’t ever test, don’t ever stop, and don’t ever play with it
The voice of the people is a crying voice, a praying voice
It is a sharp voice, surprising the universe
The voice of the people, a sacred voice, a powerful voice, crushing the impure hearts, smashing the dishonest hearts
---
2006
SUARA RAKYAT
Suara Tuhan, suara sakral sejak dari dahulu kala
Jangan coba-coba menantangnya, menahannya, dan jangan main-main
Suara rakyat, suara yang menjerit, suara yang memohon
Sebuah suara yang tajam, mengejutkan buana
Suara rakyat, suara sakral, suara dahsyat, merombak hati yang busuk,
menghancurkan hati yang kotor
---
2006
HA’U NU’UDAR FATUK KI’IK IDA NE’EBÉ ITA BO’OT TUDA BA IHA KOLAN LARAN
(Meditasaun Rai Nakaras Nian)
“wainhira moris nia instrumentu múzikal tomak sei atu toka, maka Ita Bo’ot nia liman mós sei atu hamosu knananuk domin nian.”
Rabindranath Tagore
Na’i, ha’u nu’udar fatuk ki’ik ida ne’ebé Ita bo’ot tuda ba iha bee kolan moos furak ida
No ha’u mout ba bee kidun
Teki-tekis husik hela laloran ki’ik, neneik-neneik hakbesik ba kolan ninin
Loro-matan nakaras
haklaken nia nabilan,
re’i bee kolan nia ibun kulit
Laloran ki’ik, ho maus hamosu furin
Laloran ki’ik, neneik-neneik halakon sira-nia an
---
2002-2005
I AM A PEBBLE THAT YOU THROW INTO THE POND
(An Evening Meditation)
“when all of the musical strings of my life will be played, then every touch of Yours will create the music of love.”
Rabindranath Tagore
Lord, I am a pebble that you throw into
a freshly transparent pond
And I am sinking
Soon leaving behind the ripple of waves, slowly moving to the edge
The evening sun
Shinning its lights, kissing the lips of the pond
The ripple of waves, gently foaming
The ripple of waves, slowly disappearing
---
2002-2005
AKULAH SEBUAH KERIKIL YANG KAU LEMPARKAN KE DALAM KOLAM
(Meditasi Senja)
“ketika semua dawai kehidupanku akan dimainkan, maka
setiap sentuhan-Mu akan muncul musik cinta.”
Rabindranath Tagore
Tuhan, akulah sebuah kerikil yang Kau lemparkan
ke dasar sebuah kolam yang sejuk bening
Dan aku tenggelam
Sekilas tinggalkan riak-riak ombak, perlahan-lahan menepi
Mentari senja
pancarkan sinar, mencium bibir kolam
Riak-riak ombak, jinak-jinak berbusa
Riak-riak ombak, perlahan-lahan menghilang
---
2002-2005
Buat hotu sei rahun
Buat hotu sei nakfera
Buat hotu sei sai uut
Dubun foun sei mosu, haburas rai tetuk
Ita sei hamulak
Ita sei hananu knananuk bei ala
Ita sei tebe
Ita sei bidu
hadulas fatuk uma lulik
Biti boot sei nahe
Ita hotu sei tuur
Ita fuan sei mamar
Ita ulun sei malirin
Haklaken lia loos
Haktuir lia naksalak
K’solok domin sei mosu
K’manek dame sei matak
Buras no buras
Buras rohan laek
--
2006
FLOURISH EVERLASTINGLY
Everything will be crushed
Everything will be broken
Everything will become dusty
New buds will appear, flourishing the flat land
We will pray
We will sing the songs of ancestors
We will tebe*)
We will bidu**)
Circling the stones of the sacred house
A big mat will be spread out
We all will sit down
Our hearts will be soft
Our heads will be cool
Telling the truth
Recounting the wrong doings
The happiness of love will appear
The beauty of peace will be green
Flourish and flourish
Flourish everlastingly
--
June 2006
*) Tebe is a Timorese dance, usually performed by men and women in a circle by holding hands.
**)Bidu is another traditional Timorese dance, usually performed by men.
SUBUR TANPA AKHIR
Segalanya akan hancur
Segalanya akan pecah
Segalanya akan menjadi debu
Tunas baru akan muncul, suburkan tanah datar
Kita akan memohon
Kita akan menyanyikan nyanyian nenek moyang
Kita akan tebe*)
Kita akan bidu**)
Mengitari batu-batu rumah adat
Tikar besar akan digelarkan
Kita semua akan duduk
Kepala kita akan dingin
Hati kita akan mencair
Beberkan kebenaran
Tuturkan kesalahan
Kebahagiaan kasih akan muncul
Keindahan damai akan menghijau
Subur dan subur
Subur tanpa akhir
---
2006
*)Tebe adalah sebuah tarian tradisional Timor-Leste, yang biasanya dipagelarkan oleh kaum lelaki dan perempuan dalam bentuk lingkaran, dengan saling memegang tangan
**) Bidu adalah sebuah tarian tradisionnal Timor-Leste yang lain, yang biasanya dipagelarkan oleh kaum lelaki.
LIAN POVU NIAN
Lian Maromak, lian lulik na’in, hori uluk hori otas kedas
Keta koko, keta tahan, keta halimar
Lian povu nian, lian halerik, lian hamulak
Lian kro’at, halo mundu hakfodak
Lian povu nian, lian lulik na’in, lian kbiit tomak, sobu laran metan,
harahun laran fo’er
---
2006
THE VOICE OF THE PEOPLE
It is the voice of God, a sacred voice from time immemorial
Don’t ever test, don’t ever stop, and don’t ever play with it
The voice of the people is a crying voice, a praying voice
It is a sharp voice, surprising the universe
The voice of the people, a sacred voice, a powerful voice, crushing the impure hearts, smashing the dishonest hearts
---
2006
SUARA RAKYAT
Suara Tuhan, suara sakral sejak dari dahulu kala
Jangan coba-coba menantangnya, menahannya, dan jangan main-main
Suara rakyat, suara yang menjerit, suara yang memohon
Sebuah suara yang tajam, mengejutkan buana
Suara rakyat, suara sakral, suara dahsyat, merombak hati yang busuk,
menghancurkan hati yang kotor
---
2006
HA’U NU’UDAR FATUK KI’IK IDA NE’EBÉ ITA BO’OT TUDA BA IHA KOLAN LARAN
(Meditasaun Rai Nakaras Nian)
“wainhira moris nia instrumentu múzikal tomak sei atu toka, maka Ita Bo’ot nia liman mós sei atu hamosu knananuk domin nian.”
Rabindranath Tagore
Na’i, ha’u nu’udar fatuk ki’ik ida ne’ebé Ita bo’ot tuda ba iha bee kolan moos furak ida
No ha’u mout ba bee kidun
Teki-tekis husik hela laloran ki’ik, neneik-neneik hakbesik ba kolan ninin
Loro-matan nakaras
haklaken nia nabilan,
re’i bee kolan nia ibun kulit
Laloran ki’ik, ho maus hamosu furin
Laloran ki’ik, neneik-neneik halakon sira-nia an
---
2002-2005
I AM A PEBBLE THAT YOU THROW INTO THE POND
(An Evening Meditation)
“when all of the musical strings of my life will be played, then every touch of Yours will create the music of love.”
Rabindranath Tagore
Lord, I am a pebble that you throw into
a freshly transparent pond
And I am sinking
Soon leaving behind the ripple of waves, slowly moving to the edge
The evening sun
Shinning its lights, kissing the lips of the pond
The ripple of waves, gently foaming
The ripple of waves, slowly disappearing
---
2002-2005
AKULAH SEBUAH KERIKIL YANG KAU LEMPARKAN KE DALAM KOLAM
(Meditasi Senja)
“ketika semua dawai kehidupanku akan dimainkan, maka
setiap sentuhan-Mu akan muncul musik cinta.”
Rabindranath Tagore
Tuhan, akulah sebuah kerikil yang Kau lemparkan
ke dasar sebuah kolam yang sejuk bening
Dan aku tenggelam
Sekilas tinggalkan riak-riak ombak, perlahan-lahan menepi
Mentari senja
pancarkan sinar, mencium bibir kolam
Riak-riak ombak, jinak-jinak berbusa
Riak-riak ombak, perlahan-lahan menghilang
---
2002-2005
KORESPONDENSI SASTRA I
Pengantar
Acap kali aku berkorespondensi dengan kawan-kawan pencinta sastra, terutama pencinta puisi lewat SMS dan email.
Sebuah keasyikan tersendiri dalam bersastra. Aku peroleh apresiasi dan komentar yang kritis, dan tajam dari kawan-kawan tersebut. Hal itu membuat aku lebih bergairah untuk terus berkeliaran di jagat sastra.
Berikut adalah korespondensi lewat SMS dengan Zinha Viegas (ZV), seorang kawan Timor yang gandrung pada puisi (kami sudah banyak kali ber-SMS di masa-masa yang lalu) tadi malam [ketika lampu listrik padam].
Wassalam,
ABS
Acap kali aku berkorespondensi dengan kawan-kawan pencinta sastra, terutama pencinta puisi lewat SMS dan email.
Sebuah keasyikan tersendiri dalam bersastra. Aku peroleh apresiasi dan komentar yang kritis, dan tajam dari kawan-kawan tersebut. Hal itu membuat aku lebih bergairah untuk terus berkeliaran di jagat sastra.
Berikut adalah korespondensi lewat SMS dengan Zinha Viegas (ZV), seorang kawan Timor yang gandrung pada puisi (kami sudah banyak kali ber-SMS di masa-masa yang lalu) tadi malam [ketika lampu listrik padam].
Wassalam,
ABS
Dili, 7 Pebruari 2007
----
ABS: KEMATIAN/jangan cucurkan air mata/aku tak pergi/tetap disini/bersama kalian/menggantungkan cita-cita// [21:55:11/06-2-2007]
ZV:semoga kematian/tak memudarkan semangat/bagi yang ditinggalkan/p’jalanan panjang penuh liku/meraih cita luhur anak bangsa// [21:49:57/06-2-2007]
ABS: Tajam penafsirannya lewat puisi yang juga kuat. Tanx.// [22:44:19/06-02-2007]
ZV: Thanks jg my Dear, smg aku tdk k’hilangan total semangat buat bangkit. Realita Negeri terasa tajam menikam! Entah smp kpn keadilan dan kedamaian bersemi lg di Negeri yag porak poranda dan tak b-tuan ini?!? [22:15:55/06-02-2007]
ABS: Ya, nasib bangsa yang berduka karena luka. Adalah luka kita bersama. Yakinlah prima bahwa dgn segala daya yang kumiliki akan kuberikan semangat tk berjuang. Pasti di ujung terowongan akan ada sinar. [22:29:10/06-02-2007]
*****
----
ABS: KEMATIAN/jangan cucurkan air mata/aku tak pergi/tetap disini/bersama kalian/menggantungkan cita-cita// [21:55:11/06-2-2007]
ZV:semoga kematian/tak memudarkan semangat/bagi yang ditinggalkan/p’jalanan panjang penuh liku/meraih cita luhur anak bangsa// [21:49:57/06-2-2007]
ABS: Tajam penafsirannya lewat puisi yang juga kuat. Tanx.// [22:44:19/06-02-2007]
ZV: Thanks jg my Dear, smg aku tdk k’hilangan total semangat buat bangkit. Realita Negeri terasa tajam menikam! Entah smp kpn keadilan dan kedamaian bersemi lg di Negeri yag porak poranda dan tak b-tuan ini?!? [22:15:55/06-02-2007]
ABS: Ya, nasib bangsa yang berduka karena luka. Adalah luka kita bersama. Yakinlah prima bahwa dgn segala daya yang kumiliki akan kuberikan semangat tk berjuang. Pasti di ujung terowongan akan ada sinar. [22:29:10/06-02-2007]
*****
PUISI BULANAN 1 [ASLI]
KEMATIAN
Jangan cucurkan air mata/
Aku tak pergi/
Tetap disini/
Bersama kalian/
Menggantungkan cita-cita/
---
Pebruari 2007
Jangan cucurkan air mata/
Aku tak pergi/
Tetap disini/
Bersama kalian/
Menggantungkan cita-cita/
---
Pebruari 2007
Monday, January 22, 2007
PENGANTAR
Disini, di tempat ini, kita bertemu, bertukar pikiran, membagi rasa.
Disini, di tempat ini, kita merajut mimpi.
Disini, di tempat ini, bersama kita menyambut mata hari.
Dili, 7 Pebruari 2007
Salam,
ABE BARRETO SOARES
Disini, di tempat ini, kita merajut mimpi.
Disini, di tempat ini, bersama kita menyambut mata hari.
Dili, 7 Pebruari 2007
Salam,
ABE BARRETO SOARES
Subscribe to:
Posts (Atom)