*) Penulis juga tak mau kalah dengan lain dalam kancah politik. Ia pun tergerak untuk berpolitik. Politiknya adalah: politik hati nurani.
*) Sejarah adalah seorang guru yang bijak. Sayang, kita tidak mengubris kata-katanya yang bijak. Makannya, kita selalu saja terantuk dalam perjalanan kita ayng panjang ini.
*) Jangan coba-coba menantang sang guru yang telah menyatu dengan alam.
*) Kekentalan renungan yang padat dan berisi senantiasa memiliki semangat untuk membuat kita kadang larut dalam cucuran air mata haru.
Friday, August 31, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment