13-7-2008
[Masih berada kini di tanah Jawa. Aku terus bertapa—larut dalam permenungan..]
*) Di tengah-tengah berkecamuknya ketegangan dan prahara, kita dituntut untuk senantiasa memiliki kebesaran jiwa. Sikap semacam ini akan membawa kita betul-betul masuk dalam relung-relung hati kita demi melakukan mawas diri. Mengalah bukan berarti kalah, ingat itu!
*) Aku kau dorong ke tembok. Naluriku mengatakan bahwa aku harus mempertahankan diri. Lalu kau bilang aku seorang pengacau?
*) Akuilah secara jujur segala kesalahanmu. Itu sikap yang kesatria.
*) Kita jatuh, dan jatuh lagi..Kita dituntut untuk bangkit, dan berjalan lagi..Perjalanan masih panjang..
Monday, July 14, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment