Perupa Grace Siregar dari Indonesia dan penyair Abe Barreto Soares dari Timor Leste menggelar pameran berdua yang bertemakan Tais Dan Ulos: Jembatan Hati di ex-gedung Unesco, Acait, Dili, Timor Leste, Juli 2001.
Pameran berdua ini merupakan bentuk rekonsiliasi damai melalui budaya antara Indonesia dan Timor Leste. Simbol Timor Leste diambil melalui tenunan tradisional mereka yang disebut Tais. Sedangkan Ulos, tenunan tradisional Batak mewakili Indonesia.
Grace Siregar memamerkan 2 karya lukis berukuran besar dan 25 buah karya drawingnya yang dibuat selama dia tinggal di Timor Leste setelah kemerdekaan Timor Leste dari Indonesia. Grace Siregar juga mempertunjukkan karya Performance Art berjudul Freedom/Kebebasan di acara pembukaan pameran mereka dengan dilanjutkan tarian tradisional Batak, Tor-tor yang diikuti oleh musik tradisional Batak, Gondang.
Abe Barreto Soares membacakan karya-karya syairannya di acara pembukaan pameran. Setelah itu karya-karya syairan Abe dipamerkan bersama-sama dengan karya lukis dan drawing Grace Siregar.
Pameran ini mendapat dukungan penuh dari para penikmat senirupa Timor Leste dan internasional. Pameran ini juga mendapat perhatian liputan dari BBC dan dari media TV dan koran nasional Timor Leste.
Pameran berdua ini dikurator oleh Grace Siregar a.k.a Kali Seratus dan Abe Barreto Soares.
Friday, March 23, 2012
Friday, March 16, 2012
WAWANCARA ABC DENGAN ABS-29-9-2009
Perjuangan Kemerdekaan Rakyat Timor Leste Dalam Puisi
Sabtu, 29 Agustus 2009 16:32 Linda LoPresti, Radio Australia
Akhir pekan ini, Timor Leste merayakan hari kemerdekaannya yang ke 10.
Pada 30 Agustus 1999, rakyat Timor Leste memutuskan untuk melepaskan diri dari pemerintahan Indonesia.
Lebih dari 90 persen penduduk provinsi itu menyatakan diri ingin melepaskan dari Indonesia, merdeka dalam refrendum yang diselenggarakan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Tapi pemilu untuk melepaskan diri ini memicu tindakan kekerasan yang dilakukan pasukan Indonesia dan milisi pro Jakarta.
Kekacauan berdarah menyebabkan hampir seribuan orang tewas.
Itu memang bukan jalan yang mudah bagi negara termuda di dunia tersebut tapi rakyat Timor Leste mulai menceritakan kisah mereka terutama lewat puisi tanpa rasa takut dan penindasan.
Linda LoPresti dari Radio Australia menyusun laporan lengkapnya.
Band lokal Timor Leste, Hacutobar, memainkan lagu resmi referendum,
Dan rakyat Timor Leste memutuskan pada 30 Agustus 1999.
Perserikatan Bangsa-Bangsa mensponsori langkah penentuan tersebut dan saat itu disambut Duta Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Dili, Jamsheed Market.
“Saat ini elang kemerdekaan telah mendarat .... di atas rakyat Timor Leste.”
Tiga tahun kemudian Timor Leste menjadi negara termuda di dunia. Dengan kebebasan politik, datanglah kebebasan berekspresi.
Abe Soares adalah salah seorang penyair kenamaan Timor Leste.
Dia pernah tinggal di Indonesia, Kanada dan Portugal tapi ia besar di Timor Leste ketika menjadi bagian pemerintahan Indonesia. Ia terinspirasi untuk menulis apa yang telah ia saksikan.
“Suara saya mengatakan saya seharusnya menulis tentang Timor. Seharusnya menulis akar saya, tempat saya berasal.”
Q. Timor Leste saat itu berada di bawah kekuasaan Indonesia. Apakah Anda merasa bebas menulis apa yang anda rasakan?
“Tidak, saya tidak merasa bebas sama sekali. Saya menggunakan nama samaran dan tidak mempublikasikan hasil karya saya, hanya menunjukkan pada teman yang saya percaya.”
Pada 1999 seiring Timor Leste sedang mempersiapkan perubahan bersejarah, Abe Soares tinggal di Lisbon. Dia bangga bisa memberikan suaranya bagi kemerdekaan dari sana.
Setahun kemudian, ia kembali ke Timor Leste untuk bertemu generasi penulis muda baru dan berhasrat untuk membagi kisahnya terutama lewat puisi.
“Saya kembali ke Timor Leste dan membentuk kelompok puisi yang anggotanya para penyair di kota. Dan dari kegiatan itu saya tahu siapa saja yang mendiskusikan literatur dan ilmu pengetahuan lalu kelompok itu menjadi cikal bakal proyek saya.”
Selama pendudukan Indonesia, tema yang sering di tulis oleh kaum intelektual Timor dan pemimpin seperti Francisco Borgia da Costa atau Xanana Gusmao adalah kemerdekaan.
Tapi kini temanya berubah.
Leigh Ashley Lipscomb adalah peneliti senior di Pusat Kajian Kejahatan Perang Berkley di California.
“Puisi tentang kemerdekaan adalah seni tersembunyi. Dan seni politik dan politik puisi tetap ada namun, membuka lebih beragam bentuk arti seni dalam bahasa, tema dan perspektif.”
Puisi juga merupakan bentuk ekspresi literatur utama di Timor Leste.
Leigh mengatakan ketika puisi perlawanan ada dalam ekspresi orang Timor, ada generasi baru penulis yang muncul dari bayangan kekerasan masa lalu, yang mengusung hal baru.
“Generasi baru merangkul tema yang lebih luas, cinta, lingkungan tapi politik tetap jadi tema yang dominan. Dalam hal ini, saya akan setuju kalau dikatakan keadilan telah menggantikan tema kemerdekaan.”
Sepuluh tahun terakhir menjadi masa sulit bagi Timor Leste. Menjadi salah satu negara termiskin di kawasan Asia Pasifik, angka melek hurufnya rendah dan kekerasan adalah ancaman yang sampai kini masih ada.
Pada 2006, konflik internal di tubuh militer Timor Leste memunculkan kekerasan di jalanan di seluruh negeri. Terdapat korban tewas dan ribuan orang mengungsi. Aksi kekerasan itu kemudian mendorong masuknya campur tangan militer oleh beberapa negara termasuk Australia.
“Saya hidup dalam situasi seperti ini dan sebagai seorang penyair, respon apa yang harus saya miliki? Saya lalu mengambil pena dan menulis.”
Orang Timor menulis karena mereka punya cerita untuk dibagikan, kisah-kisah tentang masa lalu, harapan serta masa depan.
Ashley Lipscomb yakin ini akan terus berkembang dalam cara yang lebih eksperimental.
“Saya punya mimpi untuk punya literatur sebagai salah satu elemen arus utama. Saya ingin kita punya literatur Timor di universitas nasional sehingga universitas punya departemen Literatur Tetum. Itu mimpi saya. Saya berharap ini akan terwujud satu hari nanti.”
Sabtu, 29 Agustus 2009 16:32 Linda LoPresti, Radio Australia
Akhir pekan ini, Timor Leste merayakan hari kemerdekaannya yang ke 10.
Pada 30 Agustus 1999, rakyat Timor Leste memutuskan untuk melepaskan diri dari pemerintahan Indonesia.
Lebih dari 90 persen penduduk provinsi itu menyatakan diri ingin melepaskan dari Indonesia, merdeka dalam refrendum yang diselenggarakan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Tapi pemilu untuk melepaskan diri ini memicu tindakan kekerasan yang dilakukan pasukan Indonesia dan milisi pro Jakarta.
Kekacauan berdarah menyebabkan hampir seribuan orang tewas.
Itu memang bukan jalan yang mudah bagi negara termuda di dunia tersebut tapi rakyat Timor Leste mulai menceritakan kisah mereka terutama lewat puisi tanpa rasa takut dan penindasan.
Linda LoPresti dari Radio Australia menyusun laporan lengkapnya.
Band lokal Timor Leste, Hacutobar, memainkan lagu resmi referendum,
Dan rakyat Timor Leste memutuskan pada 30 Agustus 1999.
Perserikatan Bangsa-Bangsa mensponsori langkah penentuan tersebut dan saat itu disambut Duta Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Dili, Jamsheed Market.
“Saat ini elang kemerdekaan telah mendarat .... di atas rakyat Timor Leste.”
Tiga tahun kemudian Timor Leste menjadi negara termuda di dunia. Dengan kebebasan politik, datanglah kebebasan berekspresi.
Abe Soares adalah salah seorang penyair kenamaan Timor Leste.
Dia pernah tinggal di Indonesia, Kanada dan Portugal tapi ia besar di Timor Leste ketika menjadi bagian pemerintahan Indonesia. Ia terinspirasi untuk menulis apa yang telah ia saksikan.
“Suara saya mengatakan saya seharusnya menulis tentang Timor. Seharusnya menulis akar saya, tempat saya berasal.”
Q. Timor Leste saat itu berada di bawah kekuasaan Indonesia. Apakah Anda merasa bebas menulis apa yang anda rasakan?
“Tidak, saya tidak merasa bebas sama sekali. Saya menggunakan nama samaran dan tidak mempublikasikan hasil karya saya, hanya menunjukkan pada teman yang saya percaya.”
Pada 1999 seiring Timor Leste sedang mempersiapkan perubahan bersejarah, Abe Soares tinggal di Lisbon. Dia bangga bisa memberikan suaranya bagi kemerdekaan dari sana.
Setahun kemudian, ia kembali ke Timor Leste untuk bertemu generasi penulis muda baru dan berhasrat untuk membagi kisahnya terutama lewat puisi.
“Saya kembali ke Timor Leste dan membentuk kelompok puisi yang anggotanya para penyair di kota. Dan dari kegiatan itu saya tahu siapa saja yang mendiskusikan literatur dan ilmu pengetahuan lalu kelompok itu menjadi cikal bakal proyek saya.”
Selama pendudukan Indonesia, tema yang sering di tulis oleh kaum intelektual Timor dan pemimpin seperti Francisco Borgia da Costa atau Xanana Gusmao adalah kemerdekaan.
Tapi kini temanya berubah.
Leigh Ashley Lipscomb adalah peneliti senior di Pusat Kajian Kejahatan Perang Berkley di California.
“Puisi tentang kemerdekaan adalah seni tersembunyi. Dan seni politik dan politik puisi tetap ada namun, membuka lebih beragam bentuk arti seni dalam bahasa, tema dan perspektif.”
Puisi juga merupakan bentuk ekspresi literatur utama di Timor Leste.
Leigh mengatakan ketika puisi perlawanan ada dalam ekspresi orang Timor, ada generasi baru penulis yang muncul dari bayangan kekerasan masa lalu, yang mengusung hal baru.
“Generasi baru merangkul tema yang lebih luas, cinta, lingkungan tapi politik tetap jadi tema yang dominan. Dalam hal ini, saya akan setuju kalau dikatakan keadilan telah menggantikan tema kemerdekaan.”
Sepuluh tahun terakhir menjadi masa sulit bagi Timor Leste. Menjadi salah satu negara termiskin di kawasan Asia Pasifik, angka melek hurufnya rendah dan kekerasan adalah ancaman yang sampai kini masih ada.
Pada 2006, konflik internal di tubuh militer Timor Leste memunculkan kekerasan di jalanan di seluruh negeri. Terdapat korban tewas dan ribuan orang mengungsi. Aksi kekerasan itu kemudian mendorong masuknya campur tangan militer oleh beberapa negara termasuk Australia.
“Saya hidup dalam situasi seperti ini dan sebagai seorang penyair, respon apa yang harus saya miliki? Saya lalu mengambil pena dan menulis.”
Orang Timor menulis karena mereka punya cerita untuk dibagikan, kisah-kisah tentang masa lalu, harapan serta masa depan.
Ashley Lipscomb yakin ini akan terus berkembang dalam cara yang lebih eksperimental.
“Saya punya mimpi untuk punya literatur sebagai salah satu elemen arus utama. Saya ingin kita punya literatur Timor di universitas nasional sehingga universitas punya departemen Literatur Tetum. Itu mimpi saya. Saya berharap ini akan terwujud satu hari nanti.”
Wednesday, April 20, 2011
PUISI BULANAN-54
PERANG BELUM SELESAI
+ Apa? Belum selesai?
- Ya, belum. Perang batin
justru baru lagi akan dimulai
--
April 2011
+ Apa? Belum selesai?
- Ya, belum. Perang batin
justru baru lagi akan dimulai
--
April 2011
Monday, April 18, 2011
PUISI BULANAN-53
SUARA SANG GURU DI BUKIT TENGKORAK
nyaring
melengking
eloi eloi lama sabaktani!
khas, tiada banding
ampunilah mereka, ya bapa! sebab mereka tak tahu apa yang mereka perbuat!
menyayat, penuh haru
bapa, ke dalam tanganmu, kuserahkan nyawaku!
--
April 2011
nyaring
melengking
eloi eloi lama sabaktani!
khas, tiada banding
ampunilah mereka, ya bapa! sebab mereka tak tahu apa yang mereka perbuat!
menyayat, penuh haru
bapa, ke dalam tanganmu, kuserahkan nyawaku!
--
April 2011
Monday, January 17, 2011
PENYAIR TENTANG SYAIR DAN KEPENYAIRAN-1
CHICO BUARQUE (Penyanyi /penyair Brazil)
*) “Ketahuilah bahwa para penyair itu sama halnya dengan orang-orang buta; mereka bisa melihat di dalam kegelapan “
[Terjemahan KM]
--
(“Saiba que os poetas como os cegos; podem ver na escuridão.”)
Johann Wolfgang von Goethe (Penyair Jerman)
“Kepribadian adalah segala-galanya dalam seni dan puisi.”
[Terjemahan KM]
---
("Personality is everything in art and poetry.")
Frederico Garcia Lorca (Penyair Spanyol)
“Segala sesuatu memiliki misterinya, dan puisi merupakan misteri dari segala sesuatu.”
[Terjemahan KM]
--
(“Todas as coisas têm o seu mistério, e a poesia é o mistério de todas as coisas.”)
Frederico Garcia Lorca (Penyair Spanyol)
“Puisi tidak menghendaki adanya para pendukung, ia menghendaki adanya para pencinta.”
[Terjemahan KM]
--
(“La poesia no quiere adeptos, quiere amantes.”)
Mario de Andrade (Penyair Brazil)
“Yang utama dalam puisi bukanlah Cinta, Kehidupan, Tuhan dan huruf besar lainnya, namun puisi itu sendiri.”
[Terjemahan KM]
--
(“O essencial em poesia não é o Amor, a Vida, Deus e outras maísculas, mas a própria poesia.”)
Roque Dalton (Penyair El Salvador)
“Aku percaya bahwa dunia itu indah, dan puisi, sama halnya dengan roti, diperuntukkan bagi semua orang.”
--
[Terjemahan KM]
----
(“Creo que el mundo es bello, que la poesia es como el pan, de todos.”
Sophia de Mello Breyner Andersen (Penyair Portugal)
“Puisi merupakan pemahaman saya terhadap alam semesta, cara saya untuk berhubungan dengan benda-benda, partisipasi saya dalam kenyataan, pertemuan saya dengan suara-suara serta pelukisan-pelukisan.”
--
[Terjemahan KM]
--
("Poetry is my understanding of the universe, my way of relating to things, my participation in reality, my encounter with voices and images.”)
William Wordsworth (Penyair Inggris)
“Puisi merupakan pengetahuan yang pertama dan yang terakhir dari segala pengetahuan—ia menjadi abadi sama halnya dengan hati manusia.”
--
[Terjemahan KM]
--
(“Poetry is the first and last of all knowledge--it is as immortal as the heart of man.")
Friday, December 31, 2010
PUISI LAMA-3
1978
Darah seorang Nicolau Lobato
akhirnya berhenti juga mengalir
pada urat-uratnya
Jiwanya mondar-mandir
di lembah-lembah bukit
hidupkan terus
dian perjuangan
yang seakan-akan padam
--
1992-1994
NB: Dili, 31-12-2010
Hari ini ketika aku naik bemo menuju kantor aku melihat sebuah spanduk putih yang dipasang di depan Istana Presiden RDTL bertuliskan:
-----
[ Em memória dos 32 anos da morte do Saudoso Presidente Nicolau Lobato
“O seu último combate como exemplo de heroismo e abnegação para a causa comum” ]
[Sebagai kenangan 32 tahun kematian Almarhum Presiden Nicolau Lobato
”Pertempuranya yang terakhir sebagai teladan kepahlawanan dan pengorbanan untuk kepentingan umum” ]
------
Aku sengaja menurunkan puisi lama ini pada hari ini sebagai sebuah kehormatan bagi Nicolau Lobato, sang pahlawan, sang asswain Timor-Lorosa’e yang gugur di medan perjuangan pada tanggal 31 Desember 1978. Jadi hari ini genaplah 32 tahun sang pemimpin besar Timor-Loroa’e itu berhenti menghirup nafasnya yang segar.
Wednesday, December 29, 2010
PUISI LAMA-2
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 116
*) Setia pada janji-janji Allah memang tidak mudah, tapi bukan berarti tidak mungkin.
*) Ingat, dirimulah musuhmu! Ingat, “mulutmu harimaumu”!
*) Kalau dicubit sakit, ya jangan menyubit, dong?
*) Ingat, dirimulah musuhmu! Ingat, “mulutmu harimaumu”!
*) Kalau dicubit sakit, ya jangan menyubit, dong?
Tuesday, December 28, 2010
PENGANTAR PENYAJI: MENARI MENGELILINGI PLANET BUMI [KUMPULAN PUISI KESABERE]
PENGANTAR PENYAJI: MENARI MENGELILINGI PLANET BUMI [KUMPULAN PUISI KESABERE]
Dili, 28 Desember 2010
Pengantar
Sebagaimana dikatakan dalam catatan pengantar sebelumnya bawah buku kumpulan puisi “Menari Mengelilingi Planet
Bumi” telah diterbitkan pada tahun 1995 oleh Stichting Budaya, Amsterdam, Belanda, dengan editor seorang kawan penyair Indonesia, Abdul Kohar Ibrahim (Kreasi, edisi: 23)—ISSN-0923-4934.
Kali ini aku ingin terbitkan juga catatan kawan penyair itu sebagai penyaji dalam buku kumpulan tersebut (lihat lampiran).
Sebagai informasi tambahan bahwa kawan penyair tersebut hadir juga di lembaran facebook. Lebih jauh ia dikenal dengan singkatan namanya, AKI. Banyak tulisan-tulisannya yang memukau tentang sastra Indonesia, yang ditinjau dari seorang pengarang yang terpaksa hidup di negeri asing lantaran keganasan rejim Orde Baru muncul di lembaran facebook.
Selamat membaca!
Salam,
Kesabere (Marubi)
--
DARI PENYAJI
Masa ini, di arena planet bumi, terasa sekali suasana memperingati 50 Tahun atas Kemenangan Fasisme. Sedangkan yang berkaitan khusus dengan kita, di Nusantara, selain mengenang keruntuhan fasisme Jepang, sekaligus juga diproklamirkannya kemerdekaaan bangsa Indonesia. Ironisi sekali, dalam periode sejarah itu, negeri-negeri yang berjuang melawan pendudukan atau penjajahan fasis atau kolonialisme ada yang bertindak seperti apa yang dilawannya. Salah satu contohnya adalah Indonesia dibawah rejim Orde Baru.
Dalam suasana memperingati “50 Tahun Proklamasi Kemerdekaan RI, 30 Tahun Represi Orde Baru dan 20 Tahun Penjajahan atas Timor-Lorosa’e, kami sajikan sejumlah terbitan, terutama nomor-nomor Kreasi dan Arena.
Nomor Kreasi ini adalah berupa kumpulan sajak penyair eksilan Timor-Lorosa’e Kesabere: Menari Mengelilingi Planet Bumi”. Bagi Kesabere, menulis puisi adalah sebagai sebuah bentuk perjuangan dalam kehidupan. Ketulusan dan kerendahhatiannya memperkuat pendapat kami, bahwa kusajak pertamanya ini merupakan kontribusi penting dalam dunia kesusastraan dan perjuangan manusia yang adil dan beradab.
Mudah-mudahan maksud dan tujuan kami tidak akan sia-sia. Selamat membaca.
Erobar, Mei 1995 A.Kohar Ibrahim
Dili, 28 Desember 2010
Pengantar
Sebagaimana dikatakan dalam catatan pengantar sebelumnya bawah buku kumpulan puisi “Menari Mengelilingi Planet
Bumi” telah diterbitkan pada tahun 1995 oleh Stichting Budaya, Amsterdam, Belanda, dengan editor seorang kawan penyair Indonesia, Abdul Kohar Ibrahim (Kreasi, edisi: 23)—ISSN-0923-4934.
Kali ini aku ingin terbitkan juga catatan kawan penyair itu sebagai penyaji dalam buku kumpulan tersebut (lihat lampiran).
Sebagai informasi tambahan bahwa kawan penyair tersebut hadir juga di lembaran facebook. Lebih jauh ia dikenal dengan singkatan namanya, AKI. Banyak tulisan-tulisannya yang memukau tentang sastra Indonesia, yang ditinjau dari seorang pengarang yang terpaksa hidup di negeri asing lantaran keganasan rejim Orde Baru muncul di lembaran facebook.
Selamat membaca!
Salam,
Kesabere (Marubi)
--
DARI PENYAJI
Masa ini, di arena planet bumi, terasa sekali suasana memperingati 50 Tahun atas Kemenangan Fasisme. Sedangkan yang berkaitan khusus dengan kita, di Nusantara, selain mengenang keruntuhan fasisme Jepang, sekaligus juga diproklamirkannya kemerdekaaan bangsa Indonesia. Ironisi sekali, dalam periode sejarah itu, negeri-negeri yang berjuang melawan pendudukan atau penjajahan fasis atau kolonialisme ada yang bertindak seperti apa yang dilawannya. Salah satu contohnya adalah Indonesia dibawah rejim Orde Baru.
Dalam suasana memperingati “50 Tahun Proklamasi Kemerdekaan RI, 30 Tahun Represi Orde Baru dan 20 Tahun Penjajahan atas Timor-Lorosa’e, kami sajikan sejumlah terbitan, terutama nomor-nomor Kreasi dan Arena.
Nomor Kreasi ini adalah berupa kumpulan sajak penyair eksilan Timor-Lorosa’e Kesabere: Menari Mengelilingi Planet Bumi”. Bagi Kesabere, menulis puisi adalah sebagai sebuah bentuk perjuangan dalam kehidupan. Ketulusan dan kerendahhatiannya memperkuat pendapat kami, bahwa kusajak pertamanya ini merupakan kontribusi penting dalam dunia kesusastraan dan perjuangan manusia yang adil dan beradab.
Mudah-mudahan maksud dan tujuan kami tidak akan sia-sia. Selamat membaca.
Erobar, Mei 1995 A.Kohar Ibrahim
Sunday, December 26, 2010
PUISI LAMA-1
MENARI MENGELILINGI PLANET BUMI
Almarhum Walt Whitman, penyair Amerika
dan almarhum Pablo Neruda, penyair Chili
bersamaku di pusat kota Montreal
habiskan akhir pekan
Kami saling tukar pandangan tentang
demokrasi, kemanusiaan dan kebebasan
Sekejap mata
aku membabayang
kapan
tiba mimpi negeriku jadi nyata:
memegang obor kebebasan
dan menari mengelilingi planet Bumi
dengan polesan senyum di bibirnya
--
@ Desember 1991
MENARI MENGELILINGI PLANET BUMI [KUMPULAN PUISI KESABERE]
Dili, 26 Desember 2010
MENARI MENGELILINGI PLANET BUMI
[KUMPULAN PUISI KESABERE]
Pengantar
Dalam kumpulan puisi ini terdapat 60 puisi. Aku memakai nama samaran dalam menuliskan karya-karya ini.
Buku ini telah diterbitkan pada tahun 1995 oleh Stichting Budaya, Amsterdam, Belanda, dengan editor seorang kawan penyair Indonesia, A. Kohar Ibrahim (Kreasi, edisi: 23)—ISSN-0923-4934.
Tujuan diumumkannya puisi-puisi ini di lembaran blog ini adalah untuk memberikan kesempatan kepada kawan-kawan, baik dari Timor-Leste maupun Indonesia yang belum sempat membaca puisi-puisi ini sebelumnya.
Mulai hari ini aku akan memulai menerbitkan lagi satu per satu puisi tersebut dengan label "puisi lama".
Saya sangat mengharapkan komentar dan kritik terhadap karya-karya awal saya ini dari pembaca sekalian.
Dalam catatan ini saya sengaja menurunkan “Sekapur Sirih” yang saya tulis untuk kumpulan puisi tersebut.
Selamat membaca!
Salam,
Abé Barreto Soares
--
SEKAPUR SIRIH
“Poesia
Pardoname por haberte ayudado a comprender
que no estas echo solo de palabra”
ROQUE DALTON
Puisi-puisi yang ada dalam kumpulan ini kutulis selama aku hidup di perantaun sebagai seorang ‘political exile’. Beberapa puisi yang ada dalam kumpulan puisi ini telah muncul di beberapa penerbitan yang terdapat di Amerika Utara dalam versi bahasa Inggris.
Timor-Lorosa’e merupakan ekspresi puitikaku. Dalam kumpulan puisi ini, para pembaca akan menemukan sendiri banyak puisi-puisi yang bernafaskan perjuangan Timor-Lorosa’e untuk mencapai perdamaian, keadilan dan kebebasan.
Kumpulan ini merupakan kumpulan puisiku yang pertama yang kulakukan demi penerbitan bagi pembaca dalam skop yang lebih luas. Telah lama aku impikan untuk mengumpulkan puisi-puisiku ini. Dengan penerbitan puisi-puisi ini, boleh dikatakan bahwa impianku telah menjadi nyata.
Bagiku, menulis puisi merupakan sebuah perjuangan dalam kehidupan untuk tetap konsisten dalam mendengarkan teriakan suara hatiku dan kemudian menuangkannya lewat bentuk kata-kata. Dalam pengalamanku menulis puisi selama ini, aku merasa bahwa semakin aku banyak menuliskannya, semakin aku merasa aku belum memberikan kontribusi yang berarti bagi kehidupan sebagai seorang penyair. Aku selalu saja merasa gelisah dan tak berdaya di tengah-tengah hiruk-pikuk jaman.
Selamat membaca!
Amerika Utara, Desember 1994
Kesabere
Friday, December 24, 2010
PUISI BULANAN-52
Monday, December 20, 2010
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 115
*)Anak-anaklah merupakan keturunan kita. Merekalah darah daging kita. Merekalah yang akan meneruskan adat-istiadat kita di hari-hari mendatang.
*)Belajar dari universitas kehidupan kita tidak pernah lulus. Kita menjadi mahasiswa abadi. Maha guru kita adalah pengalaman--baik pahit dan manis.
*)Pepatah lama ini selalu saja relevan dengan segala jaman:"Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.".
*)Kita boleh saja dengan seribu satu dalih berbohong kepada orang lain tentang sesuatu dan lain hal, tapi kita tak bisa berbohong kepada hati nurani kita.
*)Senantiasa kita berada di persimpangan jalan dalam derap langkah kehidupan ini. Setiap kali kita memutuskan untuk menelusuri salah satu jalan dari persimpangan itu, selalu saja ada konsekuensinya.
*)Belajar dari universitas kehidupan kita tidak pernah lulus. Kita menjadi mahasiswa abadi. Maha guru kita adalah pengalaman--baik pahit dan manis.
*)Pepatah lama ini selalu saja relevan dengan segala jaman:"Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.".
*)Kita boleh saja dengan seribu satu dalih berbohong kepada orang lain tentang sesuatu dan lain hal, tapi kita tak bisa berbohong kepada hati nurani kita.
*)Senantiasa kita berada di persimpangan jalan dalam derap langkah kehidupan ini. Setiap kali kita memutuskan untuk menelusuri salah satu jalan dari persimpangan itu, selalu saja ada konsekuensinya.
Wednesday, December 15, 2010
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 114
*) Para orang tua berkata bahwa apabila kita ingin betul-betul menjadi seorang pejuang yang sejati, maka kita harus mencurigai bayangan kita sendiri.
Monday, November 15, 2010
PUISI BULANAN-51
IN MEMORIAM PAPA SEBASTIAO SOARES
Dengan segala tenaga
Dia seret kakinya
Dia menggerakkan tubuhnya
Dia memeras otaknya
Mencari jalan
Memberi makan dan mengasuh anak-anaknya
Untuk menjadi pintar, menjadi manusia
Hanya satu hal yang dia pinta:
Jangan malas untuk berjalan, ikuti bayanganku
--
Dili, 12 Nopember 2010
Pukul 1:11 dini hari
PUISI BULANAN-50
Sunday, November 7, 2010
CATATAN SEORANG PEMGEMBARA 113
*) Kematian dan kehidupan merupakan dua misteri yang senantiasa eksis di tengah-tengah kita. Bila setiap kali ada sesama yang mengalami kematian, kita pun akan larut dalam tanya, kapan tiba giliran untuk menghadapi sang maut itu, bukan?
*) Penyesalan selalu datang kemudian. Ingatlah selalu akan kata pepatah, “sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tiada berguna”.
*) Rangkulan hangat seorang ayah atau ibu pada anaknya akan memberikan rasa nyaman kepada anak itu. Rangkulan itu adalah santapan rohani. Anak yang bersangkutan akan merasakan adanya getaran cinta yang dipancarkan oleh orang tuanya kepadanya. Rangkulan itu akan punya dampak bagi si anak itu demi pertumbuhannya di kemudian hari.
*) Cepat atau lambat masa tua akan datang menghampiri. Siapkah kita senantiasa menghadapi masa tersebut?
*) Penyesalan selalu datang kemudian. Ingatlah selalu akan kata pepatah, “sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tiada berguna”.
*) Rangkulan hangat seorang ayah atau ibu pada anaknya akan memberikan rasa nyaman kepada anak itu. Rangkulan itu adalah santapan rohani. Anak yang bersangkutan akan merasakan adanya getaran cinta yang dipancarkan oleh orang tuanya kepadanya. Rangkulan itu akan punya dampak bagi si anak itu demi pertumbuhannya di kemudian hari.
*) Cepat atau lambat masa tua akan datang menghampiri. Siapkah kita senantiasa menghadapi masa tersebut?
Wednesday, September 15, 2010
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 112
*) Sering kali kita lupa bahwa ketika sebuah jari kita arahkan kepada orang lain, ada empat jari yang sedang menunjuk ke arah diri kita, bukan?
*) Mengalah untuk menang, kata pepatah. Kita harus tahu kapan kita harus menyerang dan kapan kita harus mundur.
*) Sepandai-pandainya kita membungkus sebuah kebusukan, lama kelamaan akan tercium baunya juga oleh orang lain.
*) Aku bukanlah malaikat, yang tak ada noda. Bila aku jatuh ke dalam lumpur, maukah kau sodorkan semburan kasih untuk menyucikan diriku lagi?
*) Belenggu dosa senantiasa melilit kita bila kita tidak mengakunya. Dibutuhkan keberanian jiwa untuk mengakui kesalahan kita sendiri, bukan?
*) Mengalah untuk menang, kata pepatah. Kita harus tahu kapan kita harus menyerang dan kapan kita harus mundur.
*) Sepandai-pandainya kita membungkus sebuah kebusukan, lama kelamaan akan tercium baunya juga oleh orang lain.
*) Aku bukanlah malaikat, yang tak ada noda. Bila aku jatuh ke dalam lumpur, maukah kau sodorkan semburan kasih untuk menyucikan diriku lagi?
*) Belenggu dosa senantiasa melilit kita bila kita tidak mengakunya. Dibutuhkan keberanian jiwa untuk mengakui kesalahan kita sendiri, bukan?
Saturday, July 31, 2010
PUISI BULANAN-49
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 111
[Kelelahan fisik dan batin melandaku agak lama. Aku kewalahan……Aku harus segera bangkit, dan meneruskan perjalanan panjang ini sebagai seorang pengembara….. .]
*) Kesehatan fisik dan mental merupakan barang berharga. Kalau kita tak perhatikan keseimbangan keduanya, kitalah yang akan rugi, dan akan kehilangan esensi kehidupan itu sendiri.
*) Tak ada gunanya lagi kita menyesali kesempatan yang telah lewat, bukan? Seharusnya kita harus punya prinsip: melihat kesempatan dalam segala kesempitan.
*) Betulkah kita secara jujur mengakui bahwa kita benar-benar seia dan sekata dalam segala prinsip hidup?
*) Kesehatan fisik dan mental merupakan barang berharga. Kalau kita tak perhatikan keseimbangan keduanya, kitalah yang akan rugi, dan akan kehilangan esensi kehidupan itu sendiri.
*) Tak ada gunanya lagi kita menyesali kesempatan yang telah lewat, bukan? Seharusnya kita harus punya prinsip: melihat kesempatan dalam segala kesempitan.
*) Betulkah kita secara jujur mengakui bahwa kita benar-benar seia dan sekata dalam segala prinsip hidup?
Thursday, March 18, 2010
PUISI BULANAN-48:MESTRE (Sang Guru)
Tuesday, January 12, 2010
PUISI BULANAN-47 "catatan awal tahun"
Thursday, December 17, 2009
PUISI BULANAN-46
Tuesday, December 15, 2009
PUISI BULANAN--45
Tuesday, December 1, 2009
PROSA PUITIKA-20
Sunday, November 29, 2009
PROSA PUITIKA-19
Thursday, November 19, 2009
PROSA PUITIKA-18
Tuesday, November 17, 2009
PROSA PUITIKA-17
Wednesday, October 28, 2009
PROSA PUITIKA 16
PUISI BULANAN-44: KABLAKI
*) KABLAKI
disanalah aku berakar
disanalah aku bertunas
disanalah aku menjulurkan kuncup-kuncupku
--
Oktober 2009
*) Sebuah gunung di Timor-Leste
disanalah aku berakar
disanalah aku bertunas
disanalah aku menjulurkan kuncup-kuncupku
--
Oktober 2009
*) Sebuah gunung di Timor-Leste
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 110
*) Nasehat sang Guru: Sehat pikiran, sehat hati, dan sehat tubuh! Tiga hal mutlak yang perlu kita jaga selama hayat masih dikandung badan. Untuk menjaga dan mengolah pikiran, kita mesti banyak membaca dan berdiskusi, dan untuk menghaluskan hati, kita mesti banyak menikmati seni dan larut dalam perenungan akan Zat Maha Agung, dan untuk menyegarkan tubuh, kita mesti banyak berolah-raga.
*) Kecerdasan pikiran, kecerdasan pikiran, dan kecerdasan sukma (IQ,EQ dan SQ) sangat dibutuhkan dalam melangkah di belantara kehidpan kita ini, bukan?
*) Kecerdasan pikiran, kecerdasan pikiran, dan kecerdasan sukma (IQ,EQ dan SQ) sangat dibutuhkan dalam melangkah di belantara kehidpan kita ini, bukan?
Monday, October 26, 2009
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 109
*)Jangan takut! Jangan cemas! Ikutilah terus bisikan batinmu. Yakinlah bahwa batinmu tak pernah akan mendustaimu.
Saturday, August 22, 2009
PUISI BULANAN-43: AGAR AKU HADAPI TANTANGAN JAMAN
AGAR AKU HADAPI TANTANGAN JAMAN
tuhan, aku tak pinta banyak hal
kuatkanlah akalku
tajamkanlah hatiku
tegarkan tubuhku
senantiasa
agar aku
hadapi
tantangan jaman
--
Agustus 2009
tuhan, aku tak pinta banyak hal
kuatkanlah akalku
tajamkanlah hatiku
tegarkan tubuhku
senantiasa
agar aku
hadapi
tantangan jaman
--
Agustus 2009
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 108
*Jarak antara sang Guru dan sang Murid sebetulnya tak ada sama sekali.
*)Karya sastra besar di belahan manapun di dunia ini selalu bernuansa dan berdimensi
spritual. Itu bukanlah hal yang baru.
*)Kita harus kaya dalam tiga hal: kaya otak, kaya hati dan kaya tubuh (materi). Setelah kaya, kita harus beramal, bukan?
*)Karya sastra besar di belahan manapun di dunia ini selalu bernuansa dan berdimensi
spritual. Itu bukanlah hal yang baru.
*)Kita harus kaya dalam tiga hal: kaya otak, kaya hati dan kaya tubuh (materi). Setelah kaya, kita harus beramal, bukan?
Wednesday, August 12, 2009
PUISI BULANAN-42: "DOA MAMA"
Tuesday, August 11, 2009
PROSA PUITIKA-14
Friday, August 7, 2009
PUISI BULANAN-41:"BAHASA RUH"
Friday, July 31, 2009
PUISI BULANAN-40: "SUARA ITU"
Tuesday, July 28, 2009
PROSA PUITIKA-13
PROSA PUITIKA-12
PROSA PUITIKA-11
Saturday, July 25, 2009
PUISI BULANAN 39: "DI PANTAI INI KEMBALI AKU BERDIRI"
Friday, July 24, 2009
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 107
[ Sebulan penuh aku mengembara di pelabuhan lain....Aku hadir lagi disini. Aku hadir untuk menyapa sesama pengembara...]
*) Dunia Timur dengan ketulusan hatinya menawarkan oasis peradaban, tapi dunia Barat kadang dengan kecongkakan otaknya menolak hal itu. Akhirnya timbul ketegangan. Kapan drama inia akan berakhir?
*) Para seniman (baca: penyair) selalu bergulat dengan bahasa ruh. Itu merupakan pergulatan yang tak berkesudahan.
*) Bunda adalah batu karang. Diterpa badai, dan ombak di tengah laut. Bunda tetap kokoh berdiri, jadi saksi bisu—memandang tingkah anak-anaknya yang aneh.
*) Kalau tanpa adanya siraman hujan pada tanah datar, mana mungkin akan berkuncup tumbuh-tumbuhan hijau? Demikian pun seorang anak. Kalau tanpa benih seorang ayah, mana mungkin dia bisa lahir di dunia? [merenungi kata-kata Ama Andresa-19-7-2009]
*) Perdamaian akan tiba lagi suatu saat, setelah adanya pertikaian yang berkepanjangan di antara kita. Kita akan bercucur lagi air-mata haru dan saling berpelukan, penuh persaudaraan.
*) Pentingnya bagi kita untuk senantiasa belajar dari sejarah masa lalu kita agar kita tidak jatuh lagi pada lubang kesalahan yang sama.
*) Api telah merambah dimana-mana. Haruskah aku tampil menjadi bensin, dan membiarkan diriku untuk disiram pada api sehingga menjadi besar, ataukah menjadi air?
*) Aku rapuh di hadapanMu. Aku lalai senantiasa. Hukumlah aku sesuai kehendakMu. Dengan demikian aku kembali ke jalan yang benar.
*) Dunia Timur dengan ketulusan hatinya menawarkan oasis peradaban, tapi dunia Barat kadang dengan kecongkakan otaknya menolak hal itu. Akhirnya timbul ketegangan. Kapan drama inia akan berakhir?
*) Para seniman (baca: penyair) selalu bergulat dengan bahasa ruh. Itu merupakan pergulatan yang tak berkesudahan.
*) Bunda adalah batu karang. Diterpa badai, dan ombak di tengah laut. Bunda tetap kokoh berdiri, jadi saksi bisu—memandang tingkah anak-anaknya yang aneh.
*) Kalau tanpa adanya siraman hujan pada tanah datar, mana mungkin akan berkuncup tumbuh-tumbuhan hijau? Demikian pun seorang anak. Kalau tanpa benih seorang ayah, mana mungkin dia bisa lahir di dunia? [merenungi kata-kata Ama Andresa-19-7-2009]
*) Perdamaian akan tiba lagi suatu saat, setelah adanya pertikaian yang berkepanjangan di antara kita. Kita akan bercucur lagi air-mata haru dan saling berpelukan, penuh persaudaraan.
*) Pentingnya bagi kita untuk senantiasa belajar dari sejarah masa lalu kita agar kita tidak jatuh lagi pada lubang kesalahan yang sama.
*) Api telah merambah dimana-mana. Haruskah aku tampil menjadi bensin, dan membiarkan diriku untuk disiram pada api sehingga menjadi besar, ataukah menjadi air?
*) Aku rapuh di hadapanMu. Aku lalai senantiasa. Hukumlah aku sesuai kehendakMu. Dengan demikian aku kembali ke jalan yang benar.
Thursday, June 25, 2009
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 106
[Kembali aku hadir di blog setelah sebulan lamanya aku ‘berlabuh di pelabuhan lain’…….]
*) Jalan kehidupan penuh dakian, dan berliku-liku. Sebagai seorang pejalan ‘jauh’ alias seorang pengembara, tentu aku mengalami kelelahan tiap kali. Kadangkala muncul keinginan untuk menghentikan saja perjalanan ini sebelum aku mencapai tujuan. Inikah yang disebut “kalah sebelum bertanding?”
*) Dibutuhkan kejujuran pada diri kita sendiri setiap waktu kita beraksi dan berlaku.
*) Kebohongan kita terhadap kebenaran akan membuat batin kita senantiasa terusik. Kita tidak merasa tenang dan tentram. Itu sudah pasti.
*) Jalan kehidupan penuh dakian, dan berliku-liku. Sebagai seorang pejalan ‘jauh’ alias seorang pengembara, tentu aku mengalami kelelahan tiap kali. Kadangkala muncul keinginan untuk menghentikan saja perjalanan ini sebelum aku mencapai tujuan. Inikah yang disebut “kalah sebelum bertanding?”
*) Dibutuhkan kejujuran pada diri kita sendiri setiap waktu kita beraksi dan berlaku.
*) Kebohongan kita terhadap kebenaran akan membuat batin kita senantiasa terusik. Kita tidak merasa tenang dan tentram. Itu sudah pasti.
Friday, May 29, 2009
CATATATAN SEORANG PENGEMBARA 105
*)Yesus dimataku adalah seorang revolusioner sejati. Revolusinya tak lain dan tak bukan adalah membangkitkan kesadaranku untuk tetap menyalakan api cinta kasih dalam sanubariku sebagai seorang manusia lemah yang mudah jatuh ke dalam pelukan kesalahan. Revolusinya tak berkesudahan; tak lapuk dimakan jaman.
*) Yesus adalah seorang guru rohani. Kata-katanya menukik dan melambung. Sebagai seorang muridnya yang bandel, aku hanyalah sekedar mengutip kata-katanya dan mengulanginya senantiasa dalam gerak tingkah lakuku.
*) Yesus adalah seorang guru rohani. Kata-katanya menukik dan melambung. Sebagai seorang muridnya yang bandel, aku hanyalah sekedar mengutip kata-katanya dan mengulanginya senantiasa dalam gerak tingkah lakuku.
Wednesday, May 13, 2009
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 104
*) Kita diminta untuk menjadi pengamat dan sekaligus pelaku dalam gerak tingkah-laku kehidupan. Di dalam lingkaran tingkah laku,kita bermain di dalamnya sebagai pelaku, dan kitapun harus cepa-cepat, pada setiap saat, ke pinggir untuk menjadi pengamat.
PROSA PUITIKA-10
Seperti tumbuh-tumbuhan yang membutuhkan air, tanah subur, mata hari dan udara segar demi mengembangkan tunasnya, hidup, dan menjulurkan ranting, dan cabang-cabangnya; demikian pun aku: sebagai seorang anak, aku sangat membutuhkan cinta dan perhatian dari orang-tua serta sanak keluarga yang lain demi pertumbuhan tubuh dan jiwaku, dan kemudian siap menjalani perjalanan hidup kita yang penuh zig-zag ini.
Tuesday, May 12, 2009
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 103
*) Hukum karma senantiasa berlaku. Kita harus berhati-hati dalam bertingkah dan berlaku. Tapi, sebagai manusia, kita selalu jatuh, dan jatuh lagi. Semoga dari pengalaman jatuh tersebut kita bisa memetik pelajaran berharga dalam kehidupan ini.
*) Hakim agung—hati nurani selalu lantang berbicara: menghakimi kita tanpa ampun. Kita harus tunduk pada aturan mainnya kalau kita mau selamat dalam setiap saat.
*) Menunda pekerjaan merupakan penyakit kronis yang senantiasa melanda diriku. Kapan aku harus bangkit dan melawan penyakit kronis ini?
*) Aku seringkali mudah terkecoh oleh ketagihan akan hal-hal yang sebetulnya menjerumuskan aku pada kebiasaan yang tidak baik. Setelah terjerumus barulah menyesal. Tapi, orang bilang, sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tiada berguna, bukan?
*) Disiplin diri merupakan syarat mutlak untuk meraih kesuksesan dalam hidup. Tanpa itu, kita hanyalah bermimpi, dan tak akan mewujudkan mimpi kita menjadi kenyataan.
*) Hakim agung—hati nurani selalu lantang berbicara: menghakimi kita tanpa ampun. Kita harus tunduk pada aturan mainnya kalau kita mau selamat dalam setiap saat.
*) Menunda pekerjaan merupakan penyakit kronis yang senantiasa melanda diriku. Kapan aku harus bangkit dan melawan penyakit kronis ini?
*) Aku seringkali mudah terkecoh oleh ketagihan akan hal-hal yang sebetulnya menjerumuskan aku pada kebiasaan yang tidak baik. Setelah terjerumus barulah menyesal. Tapi, orang bilang, sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tiada berguna, bukan?
*) Disiplin diri merupakan syarat mutlak untuk meraih kesuksesan dalam hidup. Tanpa itu, kita hanyalah bermimpi, dan tak akan mewujudkan mimpi kita menjadi kenyataan.
Monday, May 11, 2009
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 102
*) Tubuh kita ibarat sebuah mesin. Perlu istirahat. Jika mesin itu berputar melebihi kekuatannya, ia akan cepat rusak. Kita bertanggung jawab untu selalu menjaga kebugaran tubuh kita. Kalau bukan diri kita sendiri, siapa lagi, kalau bukan setiap saat, kapan lagi?
*) Kita harus pandai-pandai menantang kebiasaan buruk yang membawa akibat fatal terhadap diri kita. Untuk melakukan hal itu dibutuhkan sebuah disiplin mental yang tangguh.
*) Kita harus pandai-pandai menantang kebiasaan buruk yang membawa akibat fatal terhadap diri kita. Untuk melakukan hal itu dibutuhkan sebuah disiplin mental yang tangguh.
Tuesday, April 14, 2009
Wednesday, April 8, 2009
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 101
*) Peringatan! Peringatan! Tulislah tentang hal-hal kecil, hal-hal sederhana dalam kehidupan sehari-harimu dengan sungguh-sungguh. Tangkaplah nafas jiwanya dengan penamu. Setelah itu, janganlah kau simpan tulisan itu hanya untuk dirimu sendiri. Sebaiknya tulisan-tulisan itu ditawarkan dan dibagikan kepada teman-temanmu dan orang-orang lain yang tidak kau kenal. Biarlah tulisan-tulisanmu itu tampil sebagai santapan rohani di tengah-tengah arus badai peradaban modern.
*) Sebagai penyair sebaiknya aku hanya menangkap intisari dari segala gerak lakuku, dan sesamaku.
*) Sebagai penyair sebaiknya aku hanya menangkap intisari dari segala gerak lakuku, dan sesamaku.
Tuesday, April 7, 2009
Monday, April 6, 2009
CATATANG SEORANG PENGEMBARA 100
*)Acap kali kita tak sadar bahwa mulut kita yang lancang, lidah kita yang tak bertulang, kita ngomong tidak karuan, sungguh melukai hati sesama kita yang lain, bukan?
*) Banyak kali dalam hidup ini kita menghadapi konflik-konflik yang betul-betul menuntut adanya sebuah penyelesaian jalan tengah. Ini disebabkan, sebagaimana kita semua tahu bahwa, sikap yang bernuansa radikalisme hanyalah akan membuahkan kekacauan yang bertambah parah dimana-mana.
*) Seringkali aku harus menelan banyak kepahitan hanya karena aku memiliki sebuah tujuan untuk mengurangi ketegangan dan menciptakan keharmonisan dalam hidupku. Dengan sikap demikian, aku mendapat banyak kritikan tajam dari banyak pihak bahwa aku tak memiliki lagi integritas dan harga diri. Lalu, kalau demikian, harus bagaimana lagi aku harus bersikap?
*) Banyak kali dalam hidup ini kita menghadapi konflik-konflik yang betul-betul menuntut adanya sebuah penyelesaian jalan tengah. Ini disebabkan, sebagaimana kita semua tahu bahwa, sikap yang bernuansa radikalisme hanyalah akan membuahkan kekacauan yang bertambah parah dimana-mana.
*) Seringkali aku harus menelan banyak kepahitan hanya karena aku memiliki sebuah tujuan untuk mengurangi ketegangan dan menciptakan keharmonisan dalam hidupku. Dengan sikap demikian, aku mendapat banyak kritikan tajam dari banyak pihak bahwa aku tak memiliki lagi integritas dan harga diri. Lalu, kalau demikian, harus bagaimana lagi aku harus bersikap?
Wednesday, April 1, 2009
PROSA PUITIKA-8
Monday, March 30, 2009
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 99
*) Barang siapa dengan sengaja memotong masa lalunya, dan dibuang begitu saja, cepat atau lambat, akan mengalami krisis identitas.
*) Aku ingin terus menerus melatih diriku untuk larut dalam larutan kebijaksanaan. Itu bukanlah sebuah proses yang mudah.
*) Aku ingin terus menerus melatih diriku untuk larut dalam larutan kebijaksanaan. Itu bukanlah sebuah proses yang mudah.
Friday, March 27, 2009
PUISI BULANAN-37: "SI VIS PACEM,PARA BELUM"
*) SI VIS PACEM, PARA BELUM
Negeri Buaya ini--sebuah negeri sakral
Negeri ini milik kami
Janganlah injak kepala kami
Janganlah memborgol pikiran kami
di atas tanah datar negeri ini
Kalau mau berperang, ayo kita berperang!
Kalau mau berdamai, kami siap sedia!
--
Maret 2009
*)Ungkapan bahasa Latin yang artinya “jika mau damai, bersiaplah berperang”. Puisi ini diterjemahakan dari karya aslinya dalam bahasa Tétum.
Thursday, March 26, 2009
Wednesday, March 25, 2009
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 98
*) Pengalaman tanpa adanya perenungan yang mendalam terhadapnya hanyalah akan merupakan sebuah onggokan kenangan yang tak bermakna.
*) Keadilan hanya akan tampil memetik kejayaannya di kemudian hari. Entah mau atau tidak, pada mulanya keadilan akan mengalami penderitaan yang sangat parah.
*) Kita harus belajar dari sejarah. Itu harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar.
*) Keadilan hanya akan tampil memetik kejayaannya di kemudian hari. Entah mau atau tidak, pada mulanya keadilan akan mengalami penderitaan yang sangat parah.
*) Kita harus belajar dari sejarah. Itu harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar.
Tuesday, March 24, 2009
PROSA PUITIKA 6
Monday, March 23, 2009
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 97
*) Sudah pasti batin kita senantiasa tidak dalam keadaan tentram bila kita melakukan hal-hal, yang menurut ukuran etika, tidak diterima. Kita akan mengalami kemeranaan yang sangat mendalam. Tanpa sadar kita akan selalu dihakimi oleh nurani kita, dan kita merasa seakan-akan kita dibelenggu dalam sebuah penjara..
Friday, March 20, 2009
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 96
*) Tugas sastra adalah senantiasa merenungi masa lampau, masa kini dan hari esok. Tugas sastra pun semata memungut dan menyusun kembali hal-hal yang dianggap telah usang, dan menjadikannya baru. Dengan kata lain, tugas sastra juga boleh dikatakan sebagai berikut: melakukan tugas 2R (reuse & recycle).
*) Kegelapan senantiasa menanti setiap saat. Tugas kita adalah menyalakan obor kita masing-masing dan merangkul kegelapan dengan segala kepenuhan hati.
*) Apabila masing-masing keluarga Timor-Leste sudah mampu menyetel ‘instrumen-instrumen musik’nya dalam kehidupannya sesuai dengan standar yang ada, maka sudah pasti akan terciptalah sebuah orkes simfoni “ipoleksosbudhankamnas” yang memukau di bumi Lafaek ini. Jika tidak, maka bangsaku ini akan mengalami ketinggalan di segala bidang.
*) Kegelapan senantiasa menanti setiap saat. Tugas kita adalah menyalakan obor kita masing-masing dan merangkul kegelapan dengan segala kepenuhan hati.
*) Apabila masing-masing keluarga Timor-Leste sudah mampu menyetel ‘instrumen-instrumen musik’nya dalam kehidupannya sesuai dengan standar yang ada, maka sudah pasti akan terciptalah sebuah orkes simfoni “ipoleksosbudhankamnas” yang memukau di bumi Lafaek ini. Jika tidak, maka bangsaku ini akan mengalami ketinggalan di segala bidang.
Tuesday, March 17, 2009
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 95
*) “Sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga”, kata pepatah. Sejauh manakah kita bisa menyembunyikan kebobrokan kita?
Saturday, March 14, 2009
PUISI BULANAN-36 : "O ULTIMO DESEJO DE UM POETA"
*) O ÚLTIMO DESEJO DE UM POETA
Aku harus mundur dari peredaran
Aku harus mundur dari lingkaran
Dan pergi menjauh
Dari jauh aku ingin terus menatap segala tingkah
dan terus bernyanyi
hingga tak sanggup lagi aku bernyanyi
--
Desember 2008-Maret 2009
*) Dalam bahasa Portugis artinya “Keinginan terakhir seorang penyair”
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 94
*) Sabar itu subur, kata orang bijak. Kita dituntut untuk sabar dalam segala gerak tingkah laku kita kalau memang kita tetap ingin menjaga keharmonisan dalam perjalanan hidup ini.
*) Kita mudah berjanji bukan? Sejauh manakah kita berkomitmen untuk menepati janji-janji yang kita ucapkan itu?
*) Kita mudah berjanji bukan? Sejauh manakah kita berkomitmen untuk menepati janji-janji yang kita ucapkan itu?
Friday, March 13, 2009
PUISI BULANAN-35: "KAMI TAK MAU DIAM"
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 93
*)Apabila akar-akar sebatang pohon tidak kuat tertancap dengan tanah, bagaimana mungkin pohon tersebut dapat bertahan menghadapi terpaan angin kencang? Demikian pula dengan sebuah bangsa. Apabila sebuah bangsa tidak berpegang teguh pada akar tradisinya, bagaimana mungkin bangsa yang bersangkutan bisa bertahan menghadapi tantangan jaman?
Wednesday, March 11, 2009
PUISI BULANAN 34: " NYANYIAN ORANG KALAH"
NYANYIAN ORANG KALAH
Akulah yang dicap si perusuh
Akulah yang dicap si pengacau
Akulah yang dicap si pemberontak
Aku dimanfaatkan oleh semua orang
demi kepentingan bangsa
Aku mudah jatuh pada pelukan permainan mereka
Baiklah, aku pergi dan beristirahat dengan tenang
Dengan demikian kedamaian akan tercipta
Namun sejarah nantinya sudah pasti akan mencatat,
siapa sesungguhnya kita-kita ini
--
Pulau Dewata, Pebruari 2009
Sunday, February 22, 2009
PUISI BULANAN 33: PANTAI PASIR PUTIH--"ARREIA BRANCA DILI"
Tuesday, February 10, 2009
PROSA PUITIKA-5
Monday, February 9, 2009
PUISI BULANAN-32-II: "THE ROAD LESS TRAVELLED BY"
THE ROAD LESS TRAVELLED BY
kita sudah pasti akan berpisah
jalan yang kutempuh—sunyi, penuh duri
aku berjalan seorang diri
pada akhirnya kita bakal bertemu lagi
pada akhirnya aku pasti tak akan malas
menuturkan selaksa kisah
--
Pebruari 2009
*)Isi puisi diterjemahkan dari karya aslinya, yang ditulis dalam bahasa Tetum.
PUISI BULANAN-32: "BERGURU PADA ALAM"
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 92
*) Penyair harus menggali dan menemukan kata-kata. Ia harus menemukan bentuk ucapannya yang khas.
Thursday, February 5, 2009
PUISI BULANAN-31: "OS SONHOS DOS POETAS LOUCOS"
*)OS SONHOS DOS POETAS LOUCOS
Impian para penyair berjejar dan saling merentangkan tangannya
Impian para penyair ber-bidu dan ber-tebe mengitari buana
dengan suka cita
Impian para penyair membangunkan aku,
dan khayalak yang masih dalam lelap tidur
--
Pebruari 2009
*)IMPIAN-IMPIAN PARA PENYAIR GILA
Aslinya ditulis dalam bahasa Tetum.
“Bidu” merupakan tarian yang diperagakan oleh laki-laki.
“Tebe” merupakan tarian yang diperagakan oleh baik perempuan dan laki-laki.
Wednesday, February 4, 2009
PROSA PUITIKA-4
Tuesday, February 3, 2009
PROSA PUITIKA -3
Monday, February 2, 2009
PROSA PUITIKA-2
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 91
*) Kerinduan akan diri-Nya merupakan sebuah kerinduan abadi.
*) Catatlah catatan kehidupanmu serapi mungkin!
*) Catatlah catatan kehidupanmu serapi mungkin!
Friday, January 30, 2009
PROSA PUITIKA-1
Thursday, January 29, 2009
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 90
*) Sehari aku tak menulis, dan tidak terlibat dalam aktivitas perenungan puitis sebagai seorang penyair, rasanya hidup ini terasa hambar sekali. Aku merasa adanya kehampaan dan keresahan yang sangat mendalam.
*) Menjadi penyair merupakan sebuah ‘kutukan’ dan sekaligus sebuah ‘anugrah’?
*) Menjadi penyair merupakan sebuah ‘kutukan’ dan sekaligus sebuah ‘anugrah’?
Tuesday, January 27, 2009
CATATAN SEORANG PENGEMBARA 89
*) Aku tak mau diborgol, aku tak mau bungkam, dan aku ingin terbang lintasi angkasa sunyata.
*)Perempuanku, kau adalah tulang igaku sendiri, bersamamu aku melihat sinar terang dunia, bersamamu aku tapaki lorong-lorong sunyi, bersamamu aku cicipi kemanisan dan kepahitan jagat.
*) Kita bertatap, kita bercermin, kita temukan siapa sebenarnya kita.
*) Bersama angin kita terbang, tinggalkan bayangan.
*) Dimana ada pertemuan, disitu ada perpisahan, demikian kata pepatah.Dalam pertemuan ada tawa ria, dalam perpisahan ada airmata.
*) Kawan adalah satu jiwa dalam dua badan, kata orang bijak. Kawan sejati adalah segala. Ia menghibur di kala duka. Ia tampil menjadi balsem, sembuhkan luka-luka.
*)Perempuanku, kau adalah tulang igaku sendiri, bersamamu aku melihat sinar terang dunia, bersamamu aku tapaki lorong-lorong sunyi, bersamamu aku cicipi kemanisan dan kepahitan jagat.
*) Kita bertatap, kita bercermin, kita temukan siapa sebenarnya kita.
*) Bersama angin kita terbang, tinggalkan bayangan.
*) Dimana ada pertemuan, disitu ada perpisahan, demikian kata pepatah.Dalam pertemuan ada tawa ria, dalam perpisahan ada airmata.
*) Kawan adalah satu jiwa dalam dua badan, kata orang bijak. Kawan sejati adalah segala. Ia menghibur di kala duka. Ia tampil menjadi balsem, sembuhkan luka-luka.
PUISI BULANAN-30: "IMPIAN XANANA"
IMPIAN XANANA
Impian Xanana: tidak besar, pun tidak kecil
Sedang-sedang saja.
Xanana hanya ingin memegang erat sebatang obor,
dan menerangi tapak-tapak yang gelap
dari malam hingga pagi hari
--
Januari 2009
*) Xanana adalah pemimpin perlawanan Timor-Leste. Saat ini menduduki kursi sebagai Perdana Menteri. Aslinya, puisi ini ditulis dalam bahasa Tétum.
Friday, January 23, 2009
PUISI BULANAN-29 "AKULAH MUSAFIR"
Thursday, January 22, 2009
PUISI BULANAN-28:"TAPA DI AWAL TAHUN, PINTU RUMAHMU, GLORIA IN EXELCIS DEO"
TAPA DI AWAL TAHUN
aku menggigil
cemas menyelimuti
nafasMu hangat
semburkan aroma
aku pun lega
dan melangkah lagi
--
2007
PINTU RUMAHMU
Pintu rumahMu senantiasa lebar terbuka
Aku sajalah yang kadang malas memasukinya
dan meghirup udara disitu
--
2007
GLORIA IN EXCELCIS DEO
Kaulah Suci
Kaulah Maha
Kaulah segala:
Kaulah Alpha,
Kaulah Omega
Basuhlah luka-luka
--
2007
Tuesday, January 20, 2009
PUISI BULANAN-27: "AKU INGIN MENGEJAR IMPIANKU"
Monday, January 19, 2009
PUISI BULANAN-26: "IN MEMORIAM EL COMANDANTE "CHE"
Subscribe to:
Posts (Atom)